Sabtu 22 Jul 2023 11:55 WIB

Surga Ala Panji Gumilang dan Bintang Daud Sang Aktivis Yahudi di Perayaan Muharram

Panji Gumilang dilaporkan sejumlah pihak atas dugaan penistaan agama

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kontroversi terkait Panji Gumilang seolah tidak ada matinya. Setelah sebelumnya menyebut Indonesia sebagai tanah suci yang sebenarnya, bukan Makkah dan Madinah, kini pimpinan Mahad Al-Zaytun Indramayu itu menyebut Indonesia sebagai surga.

Hal ini disampaikannya dalam unggahan di akun YouTube Al-Zaytun Official pada Ahad (16/7/2023). Dalam unggahan tersebut, mulanya Panji menjelaskan tentang keyakinan masyarakat Muslim selama ini, bahwa surga adalah sesuatu yang abstrak padahal kata dia, surga sangat jelas digambarkan dalam Alquran surat 39 ayat 73.

Baca Juga

"Alquran ini petunjuk hidup, jangan sampai kita membicarakan surga, alquran membicarakan surga tapi kita tidak tahu surga. Siapa orang al-ladzinattaqau rabbahum.. itu orang-orang yang punya gagasan sampai berani mengungkapkan saya bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa. Jangan lingkup besar mari lingkup kita yang punya Negara kita tanah air ini," kata Panji.

Menurut Panji dalam tausiahnya, gagasan ini dilahirkan oleh para pemuda-pemuda Indonesia yang ingin mendirikan Indonesia tanpa ada embel-embel Hindia-Belanda. 

Mereka ingin lepas dari Belanda, sehingga mereka berkumpul dan melepaskan identitas-identitas agama mereka, untuk membuat satu harapan bersama, yaitu surga.

"Pada 28 para pemuda berkumpul melepas semua identitas keagamaannya tapi menginginkan satu harapan, barangkali itu yang mereka katakan surga. Maka dibuatlah satu statement satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa ‘Indonesia,’ " kata Panji.

"Itu orang beriman semua yang menggagas satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia, dengan berbagai agama di dalamnya untuk mendirikan tempat yang dijanjikan oleh yang ilahi bahwa barangsiapa yang beriman akan diberikan tempat, digiringlah semuanya ilal-jannati zumarā, berbondong-bondong meyakini bahwa satu nusa, satu bangsa, satu bahasa," kata Panji.

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

Indonesia, kata Panji, tanah kita yang kaya, tanah kita yang suci, dan tanah kita yang sakti. Kata-kata itu terus menjadi semangat para pemuda untuk terus bangkit dan memproklamasikan pertama kali untuk menanamkan akidah keindonesiaan. Baru kemudian kita akan memasuki surga, bagaimana mengaturnya? (QS surat 39 ayat 74)

“(Wa qalul hamdu lillahil ladzi) Ya allah terima kasih, Puji Tuhan, Engkau telah menepati janjimu atas cita-citaku, gagasanku, untuk punya tempat, untuk kami jadikan surga. Aurasanal-arda natabawwa’u minal-jannati engkau telah mewariskan kepada kami bumi dan lingkarannya maka disebut tanah air bukan Negara,” kata Panji.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement