REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era sekarang ini, banyak muncul pemberitaan yang tidak mengenakkan terkait sikap buruk murid kepada gurunya. Sepatutnya setiap murid memahami dan memperhatikan adab kepada sang guru agar memperoleh kebermanfaatan ilmu yang luas dan berkah.
Islam mengajarkan adab seorang murid kepada guru. Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan oleh setiap murid sebagai seorang pembelajar dan pencari ilmu, seperti dikutip dari situs web Khaled Abdelalim.
5 Adab Murid pada Guru
Pertama, seorang murid harus bersikap rendah hati kepada guru.
Sekalipun guru itu lebih muda darinya. Seperti seorang sahabat bernama Syu'bah yang sangat menghormati orang yang dia ambil hadits darinya. Dalam atsar sahabat, Syu'bah berkata:
قال شعبة : كنت إذا سمعت من الرجل الحديث كنت له عبدا ما حييت .
"Jika aku mendengar hadits dari seseorang, maka aku adalah hambanya selama hidupnya."
Kedua, menghormati dan memuliakan guru.
Memandangnya dengan penuh hormat. Ingatlah bagaimana sikap Imam Syafi'i saat berguru kepada Imam Malik. Imam Syafi'i berkata:
قال الشافعي: كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحا رقيقا هيبة لئلا يسمع وقعها.
"Aku membuka lembaran-lembaran kitab di hadapan Imam Malik dengan sangat pelan, agar tidak terdengar bunyi lembaran kertasnya."
Begitu pun murid Imam Syafi'i, Al Rabi' yang menunjukkan sikap hormatnya kepada gurunya itu. Al Rabi berkata:
وقال الربيع: والله ما اجترأت أن أشرب الماء والشافعي ينظر إلي هيبة له.
Al Rabi' berkata, "Aku tidak berani minum air sementara Asy-Syafi'i memandang kepadaku karena kewibawaannya."
Adab murid berikutnya...