Ahad 23 Jul 2023 05:10 WIB

Lalu Lintas Pengiriman Biji-bijian di Laut Hitam Melambat Setelah Ancaman Rusia

Rusia terus menggempur fasilitas makanan di Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah kapal yang ingin mengambil kargo biji-bijian dari wilayah Laut Hitam telah turun 35 persen pekan ini dibandingkan pekan sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian apakah lalu lintas komersial dapat terpukul karena Rusia terus menggempur fasilitas makanan di Ukraina.

Baca Juga

Serangan langsung Moskow terhadap biji-bijian dari Ukraina selama empat hari berturut-turut, setelah Kiev bertekad menentang blokade angkatan laut Rusia di pelabuhan ekspornya. Hal ini menyusul penarikan Moskow dari perjanjian biji-bijian yang ditengahi PBB.

Rusia menganggap semua kapal yang menuju perairan Ukraina berpotensi membawa senjata. Kiev kemudian menanggapi dengan mengeluarkan peringatan serupa tentang kapal yang menuju ke Rusia.

"Kami percaya retorika agresif cenderung mengarah pada pengurangan pemilik yang bersedia melakukan lalu lintas di wilayah tersebut dan menciptakan kerumitan lebih lanjut sehubungan dengan ketersediaan asuransi," kata analis Jefferies Omar Nokta dalam catatan pengiriman pada Jumat (21/7/2023).

Jumlah kapal angkut mulai dari kapal berukuran lebih kecil hingga supermax yang memposisikan diri untuk mengangkut biji-bijian dari wilayah Laut Hitam turun 35 persen minggu ini dibandingkan minggu sebelumnya. Menurut analisis dari platform data maritim dan komoditas Shipfix, data menunjukkan bahwa hanya 20 kapal yang dipasarkan untuk bisnis forward selama Juli hingga awal Agustus. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan 32 kapal pada minggu sebelumnya.

Banyak perusahaan asuransi sekarang telah menangguhkan penyediaan perlindungan untuk pengiriman dari Ukraina selain dari pelabuhan yang lebih kecil di sepanjang Danube. "Pertanyaan besarnya adalah keamanan pelabuhan Danube ke depan," kata salah satu sumber.

Puluhan kapal menunggu untuk melewati Danube pada Jumat, termasuk kapal yang menuju Rumania atau berangkat dari sana. Premi asuransi risiko perang tambahan, yang dibebankan saat memasuki wilayah Laut Hitam, perlu diperbarui setiap tujuh hari.

Premi asuransi diperkirakan akan naik, karena ada risiko ranjau terapung. Perlindungan risiko perang untuk pelabuhan Laut Hitam Rusia masih tersedia dengan sedikit perubahan tarif untuk saat ini, kata sumber asuransi.

Kementerian Pertahanan Rusia pada mengatakan, armada Laut Hitamnya telah berlatih menembakkan roket ke "target mengambang" dan menangkap kapal.  Duta Besar Moskow untuk Washington membantah adanya rencana untuk menyerang kapal.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement