REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Untuk merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Ahad (23/7/2023), Museum MACAN akan menggelar serangkaian kegiatan seni yang edukatif bagi anak. Program ini meliputi mendongeng interaktif berjudul "Jalan Lurus, Jalan Terus" oleh PM Toh, tur pameran, hingga lokakarya membuat furnitur mini dan mendekorasi rumah.
Sesi mendongeng "Jalan Lurus, Jalan Terus" akan dibawakan oleh Agus Nur Amal, yang juga dikenal dengan nama panggung PM Toh. Ia merupakan seorang pendongeng asal Aceh yang menggunakan benda-benda keseharian sebagai pendukung visual dalam monolog dan cerita yang ia bawakan. Dongeng ini diadaptasi dari kisah asal-usul kemunculan kisah Suku Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Pada sesi mendongeng kali ini, ia akan membawakan sebuah sesi mendongeng interaktif tentang mimpi, rumah, dan perjalanan hidup," kata perwakilan dari Museum MACAN, Listiani Eka Putri, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya Sabtu (22/7/2023).
Selanjutnya, museum MACAN juga menggelar tur pameran interaktif untuk menjelajahi pameran Isabel and Alfredo Aquilizan bertajuk Somewhere, Elsewhere, Nowhere. Program ini cocok untuk anak usia 3 hingga 12 tahun, didampingi oleh orangtua/wali.
Selain itu, anak juga bisa mengikuti lokakarya membuat furnitur mini dan mendekorasi rumah idaman mereka dengan menggunakan material dari kardus dan kotak sepatu di Ruang Seni Anak Museum MACAN: Kisah Kotak Sepatu.
Kisah Kotak Sepatu adalah sebuah proyek yang dibuat oleh Isabel dan Alfredo Aquilizan untuk anak-anak dan keluarga, sebagai bagian dari pameran Somewhere, Elsewhere, Nowhere di Ruang Seni Anak Museum MACAN.
Karya ini merespons ide mengenai rumah, migrasi, sejarah personal, dan bagaimana hubungan manusia terbentuk melalui pengalaman bersama. Di Kisah Kotak Sepatu, anak-anak dan keluarga diajak untuk membuat aneka furnitur mini dan mendekorasi rumah idaman mereka dengan kotak sepatu.
Proyek ini tidak hanya berlangsung di museum–sesi lokakarya dengan sekolah, tutorial daring, dan rangkaian aktivitas lain akan membawa Kisah Kotak Sepatu ke seluruh penjuru negeri. "Selama periode pembukaan, museum telah melakukan lokakarya bersama dengan 100 murid sekolah dasar untuk membuat 50 rumah kotak sepatu pertama yang dipajang di Ruang Seni Anak," kata Listiani.