REPUBLIKA.CO.ID, MANIPUR -- Ribuan suku, kebanyakan perempuan, telah melakukan protes besar-besaran di Manipur India pada Sabtu (22/7/2023). Mereka menuntut penangkapan yang terlibat dalam serangan massa yang mengerikan terhadap dua perempuan.
Aksi yang diselenggarakan oleh sayap perempuan dari Forum Pemimpin Suku Adat (ITLF) diyakini dihadiri oleh sekitar 15 ribu orang di Churachandpur, sebuah kota 65 km selatan ibukota Imphal. Para pengunjuk rasa berkumpul di situs "Wall of Remembrance" di lapangan terbuka di Churachandpur area suku Kuki.
Pemimpin organisasi keagamaan dan perempuan yang memimpin protes menyerukan pemecatan Biren Singh. Singh dituduh mendalangi kekejaman dan kemudian menyatakan simpati kepada para korban.
Singh yang tergabung dalam Bharatiya Janata Party (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi. Modi tidak segera berkomentar atas kejadian itu tetapi menyatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati.
"Ketahuilah, sama sekali tidak ada tempat untuk tindakan keji seperti itu di masyarakat kita," ujarnya.
Hampir 400 pria dan wanita juga mengadakan protes di ibu kota India, New Delhi, dengan tuntutan serupa. Mereka membawa plakat bertuliskan "Kami menuntut tindakan terhadap para pelaku" dan "Mundur, Biren Singh".
Singh merupakan pejabat tinggi terpilih di Manipur, tempat lebih dari 130 orang meninggal dunia sejak kekerasan antara kelompok etnis Meiti dan Kuki meletus pada awal Mei. Peristiwa terbaru terjadi penyerangan terhadap perempuan suku Kuki-Zo dan memicu kemarahan besar-besaran.
Sebuah video berdurasi 26 detik yang memperlihatkan peristiwa itu dan dibagikan secara luas di media sosial pada Rabu (19/7/2023) malam. Rekaman itu menunjukkan dua perempuan telanjang dikelilingi oleh puluhan pria muda melakukan pelecehan seksual dan menyeret mereka ke lapangan.
Pemerintah negara bagian mengumumkan pada Sabtu, penangkapan tersangka kelima sehubungan dengan insiden yang menurut polisi terjadi pada 4 Mei atau sehari setelah kekerasan etnis meletus. Direktur jenderal polisi Manipur Rajiv Singh mengatakan, polisi sedang melakukan penggerebekan untuk menangkap tersangka lainnya.
Menurut pengaduan polisi yang diajukan pada 18 Mei, kedua perempuan itu adalah bagian dari sebuah keluarga yang diserang oleh massa yang membunuh dua anggota laki-laki. Pengaduan tersebut menuduh pemerkosaan dan pembunuhan oleh penjahat tidak dikenal.