Ahad 23 Jul 2023 16:51 WIB

Ukraina Dituduh Gunakan Bom Tandan di Wilayah Rusia

Di distrik Belgorod, 21 peluru artileri dan tiga bom tandan ditembakkan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Ukraina menerima bom tandan dari Amerika Serikat. Rusia pun mengatakan bisa menggunakan senjata yang sama jika Ukraina menggunakan bom tandan
Foto: AP
Ukraina menerima bom tandan dari Amerika Serikat. Rusia pun mengatakan bisa menggunakan senjata yang sama jika Ukraina menggunakan bom tandan

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Gubernur wilayah Belgorod Rusia Vyacheslav Gladkov mengatakan pada Sabtu (22/7/2023), Ukraina menembakkan bom tandan ke sebuah desa dekat perbatasan Ukraina pada Jumat (21/7/2023). Klaim tersebut tidak dibarengi dengan bukti dan konfirmasi dari pihak Ukraina.

"Di distrik Belgorod, 21 peluru artileri dan tiga bom tandan dari sistem roket peluncuran ganda ditembakkan ke desa Zhuravlevka,” kata Gladkov dikutip dari Aljazirah.

Baca Juga

Ukraina menerima bom tandan dari Amerika Serikat (AS) bulan ini. Namun Kiev sebelumnya telah berjanji untuk menggunakannya hanya untuk mengusir konsentrasi tentara musuh dan tidak digunakan untuk menyerang.

Bom tandan ini berisi lusinan bom kecil yang menghujani area yang luas. Namun penggunaan senjata tersebut dilarang di banyak negara karena potensi bahaya yang ditimbulkannya bagi warga sipil. Ukraina telah berulang kali mengatakan penggunaannya akan terbatas pada medan perang.

Wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina telah berulang kali menjadi sasaran. Rusia mengklaim serangan itu sebagai penembakan membabi buta oleh angkatan bersenjata Ukraina.

Pada Mei dan Juni, wilayah itu diguncang kekerasan setelah pejuang dari kelompok bersenjata pro-Ukraina melintasi perbatasan dan mulai berperang melawan pasukan keamanan Rusia. Ukraina tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan di dalam wilayah Rusia dan membantah terlibat dalam serangan lintas batas.

Selain serangan di Belgorod, gudang amunisi di Krimea terbakar setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina di semenanjung Laut Hitam. Lalu lintas jalan di jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia telah ditangguhkan.

"Akibat drone musuh di distrik Krasnogvardeisky, terjadi ledakan di depot amunisi," kata gubernur yang ditunjuk Rusia Sergei Aksyonov di Telegram.

"Keputusan diambil untuk mengevakuasi orang (hidup) dalam jarak lima kilometer dari zona tersebut," katanya.

Aksyonov menyatakan, sejauh ini tidak ada kematian atau cedera yang dilaporkan. Dia menyatakan, perintah telah diberikan untuk mengevakuasi desa-desa terdekat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement