REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban menyanggah klaim Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian yang menyatakan para pemimpin kelompok ISIS telah dikirim ke Afghanistan. Mereka berasal dari Irak, Suriah, dan Libya.
"Jika Iran memiliki intelijen bahwa anggota ISIS telah dipindahkan ke Afghanistan, kami berharap (mereka) membagikannya sehingga pasukan keamanan Afghanistan dapat mengambil langkah yang diperlukan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Abdul Qahar Balkhi di Twitter.
Balkhi mendesak otoritas Iran untuk mengambil sikap konstruktif terhadap masalah ekonomi, politik, dan sosial.
Abdollahian mengklaim bahwa para pemimpin ISIS telah dikirim ke Afghanistan dari tiga negera dalam beberapa bulan terakhir. Dikutip dari TOLONews, dia mengatakan, bahwa perpindahan para pemimpin ISIS itu telah menjadi salah satu tantangan utama pemerintah sementara Afghanistan.
Juru bicara pemerintahan Taliban Zabiullah Mujahid sebelumnya menyatakan, ISIS sedang ditekan di Afghanistan dan tidak ada ancaman dari Afghanistan ke negara lain. Namun menteri luar negeri Iran telah menyuarakan keprihatinan atas segala jenis ketidakstabilan di Afghanistan akan berdampak langsung pada wilayah perbatasan antara kedua negara.
Abdollahian juga menyuarakan keprihatinan tentang masuknya pengungsi Afghanistan ke Iran. Dia menekankan perlunya pembentukan pemerintahan yang inklusif dengan keputusan Iran tidak mengakui Taliban secara politik dan masalah ini telah menyinggung pemerintah sementara Afghanistan.
Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021, dikutip dari Anadolu Agency, ISIS telah menyerang para pemimpin Taliban dan ulama Afghanistan. Kelompok milisi itu mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan di wilayah tersebut, termasuk menyasar ke masjid-masjid.