REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Setelah tampil di acara Opening Festival Hijriah Republika di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023) kemarin, para seniman dan penari asal Xinjiang kembali menyemarakkan gelaran Festival Hijriah di Gedung Ronatama, Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).
Dalam festival ini, Kelompok seni Art Troupe Performance membuka pertunjukan dengan tarian dan tabuhan rebana, dan dilanjutkan dengan pentas seni lainnya. Setelah itu, dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan pendakwah dan influencer ternama di Tanah Air, Habib Husein Ja’far Al Hadar.
Dalam tausiyahnya, Habib Ja’far mengaku senang menyaksikan berbagai pertujukan seni yang ditampilkan komunitas Muslim dari Xinjiang tersebut.
Menurut dia, ini menunjukkan bahwa masa depan Muslim di China akan cerah. “Saya senang melihat pentas seni Xinjiang tadi, karena artinya masa depan Muslim di China itu relatif akan cerah ke depannya,” ujar Habib Ja’far.
Dia mengatakan, berbagai kesenian Islam di China itu juga menunjukkan kesuksesan dakwah yang dilakukan sejak zaman Khalifah Utsman bin Affan.
“Itu menunjukkan suksesnya dakwah Islam ke Tanah China yang sudah diperjuangkan sejak zaman kekhalifahan Utsman bin Affan melalui delegasi salah seorang sahabat nabi yang masuk Islam di usia belasan tahun, yaitu Sa'ad bin Abi Waqqas,” ucap Habib Ja’far.
“Jadi sejak zaman sayyidina Utsman itu upaya penyebaran Islam ke China itu sudah dilakukan Sayyidina Utsman,” kata sarjana filsafat Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Selain merasa senang dengan pertunjukan kesenian Muslim Xinjiang, Habib Ja’far juga merasa sedih dan khawatir. Hal ini karena, menurut dia, nantinya grup band nasyid atau gambus di Tanah Air bisa jadi akan kalah saing dengan grup musik Islami dari China.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
“Dan ketika saya melihat tadi, saya di satu sisi senang sekali karena artinya dakwah Islam itu cukup sampai ke tanah China. Sisi lain saya sedih dan khawatir karena Nasida Ria, kemudian Sabyan udah ada made in Chinanya. Jadi bukan hanya HP yang made in Cina, tapi Nasida dan Sabyan sudah ada,” jelas Habib Ja’far saat melemparkan humor untuk ratusan pengunjung yang hadir.
Festival Hijriah Republika ini dalam rangka menyambut 1 Muharram 1445 Hijriah. Festival ini akan berlangsung hingga 10 Agustus di sembilan kota, mulai dari Jakarta (19 Juli), Depok (22 Juli), Bekasi (24 Juli), Bandung (27 Juli), Cirebon (30 Juli), Semarang (2 Agustus), Solo (5 Agustus), Yogyakarta (7 Agustus), hingga Surabaya (10 Agustus).
Karena itu, lulusan Magister Ilmu Alquran dan Tafsir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga mengaku khawatir, setelah di kota-kota lainnya sudah tidak ada lagi habib dari Indonesia, tapi habibnya berasal dari China.
“Saya khawatir, festival ini kan akan ke delapan kota lagi, lusa akan ke Bekasi dan nanti akan ke-7 kota lagi. Saya kahwatir di kota ke-10 habibnya itu udah made in China. Saya khawatir di kota 10 itu bukan saya habibnya, tapi ada habib made in China,” kata dia disambut tawa hadirin.