Ahad 23 Jul 2023 18:24 WIB

YBM Brilian Bangun Fasilitas Pesantren di Pulau Paling Utara Indonesia

YBM Brilian membangun tiga ruang kelas pondok pesantren di Morotai.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi pondok pesantren di Morotai, Maluku Utara.
Foto: Dok BMH
Ilustrasi pondok pesantren di Morotai, Maluku Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MOROTAI -- Yayasan Baitul Maal (YBM) Brilian membangun tiga ruang kelas di pondok pesantren yang berada di salah satu pulau paling utara di Indonesia. Pesantren ini berada di Desa Cucumare, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Program Tapal Batas ini merupakan wujud YBM Brilian Cinta NKRI terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Fasilitas ruang kelas pesantren yang telah dibangun tersebut telah diluncurkan pada Kamis (21/7/2023).

Baca Juga

Terletak di ujung utara Indonesia, Pulau Morotai berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Filipina. Untuk mencapai lokasi tersebut dapat diakses menggunakan jalur udara dua kali dalam sepekan dan jalur laut. Kondisi geografis tersebut menyebabkan adanya keterbatasan akses khususnya pada bidang pendidikan dan syiar dakwah Islam.

Oleh Karena itu, YBM Brilian berkolaborasi dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menginisiasi pembangunan tiga ruang kelas yang akan digunakan sebagai kegiatan belajar mengajar oleh 35 santri, serta hadirnya Dewan Pembina Syariah YBM Brilian melalui program Safari Dakwah di Morotai.

Mewakili Bupati Morotai, Asisten I Kabupaten Morotai Muchlis Bei, menyampaikan dukungan untuk program pendidikan di wilayah perbatasan dan mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pendirian dan pengelolaan pondok pesantren ini.

“Atas nama pemerintah daerah Pulau Morotai, kami sangat bangga dengan hadirnya asrama dan ruang  kelas yang dapat menjadi pusat pembentukan karakter dan kepemimpinan,” ujar Muchlis Bei dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (23/7/2023).

Dengan adanya ruang kelas baru tersebut, menurut dia, para santri bisa belajar dengan nyaman dan kondusif. “Para santri akan belajar tentang kerja sama, toleransi dan saling menghormati. InsyaAllah menjadi lingkungan yang kondusif untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang bertanggung jawab, berprestasi, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Muchlis.

Lebih lanjut,  dia pun berharap pondok pesantren ini dapat menjadi tempat para santri memperdalam pemahaman tentang agama, mempelajari nilai-nilai etika, dan mengasah kemampuan akademik mereka.

Ke depannya, YBM Brilian juga berharap program ini dapat menyejahterakan masyarakat setempat serta dapat mencerdaskan kehidupan bangsa melalui terwujudnya peradaban zakat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement