Ahad 23 Jul 2023 19:00 WIB

Musim Umrah Dimulai, Penerbangan Jamaah Pertama dari Luar Negeri Mendarat di Madinah

Musim umrah baru sudah berlangsung di Arab Saudi sejak pekan lalu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nora Azizah
Musim baru umrah telah berlangsung di Arab Saudi minggu lalu, bertepatan dengan dimulainya tahun baru Islam.
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Musim baru umrah telah berlangsung di Arab Saudi minggu lalu, bertepatan dengan dimulainya tahun baru Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Penerbangan pertama yang membawa Muslim dari luar negeri melakukan umrah telah mendarat Kerajaan Arab Saudi. Para peziarah ini tiba di Bandara Pangeran Mohammed bin Abdulaziz, Madinah.

Musim baru umrah telah berlangsung di Arab Saudi minggu lalu, bertepatan dengan dimulainya tahun baru Hijriah Islam. Terkait pelaksanaan umrah ini, otoritas paspor Saudi (Jawazat) mengatakan personel mereka di bandara terus berupaya menyelesaikan prosedur masuk bagi para peziarah dengan mudah dan nyaman.

Baca Juga

Dilansir di Gulf News, Ahad (23/7/2023), hingga berita ini dibuat belum ada perincian tentang jumlah atau kebangsaan para peziarah awal yang tiba di Madinah. Madinah merupakan kota dimana Masjid Nabawi ada, yang menjadi situs tersuci kedua umat Islam.

Umat Muslim tersebut dilaporkan nantinya akan menuju Makkah untuk melakukan ritual umrah di Masjidil Haram, tempat tersuci umat Islam. Selama musim baru ini, Arab Saudi mengharapkan sekitar 10 juta Muslim dari luar negeri datang ke negaranya untuk melakukan umrah.

Muslim yang secara fisik dan finansial tidak mampu membayar biaya ibadah haji, biasanya akan memilih untuk pergi ke Arab Saudi dan melakukan umrah.

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah meluncurkan sejumlah fasilitas bagi Muslim luar negeri yang akan datang ke negara itu untuk melakukan ibadah haji kecil ini.

Umat ​​Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk, seperti visa pribadi, kunjungan dan turis, diizinkan untuk melakukan umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa. Al Rawda merupakan lokasi makam Nabi Muhammad SAW terletak di Masjid Nabawi, setelah memesan izin melalui Nusuk.

Untuk menambah kenyamanan peziarah, otoritas Saudi telah memperpanjang visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari. Pemegang visa juga diizinkan memasuki kerajaan melalui semua pintu masuk darat, udara dan laut, serta berangkat dari bandara manapun.

Tidak berhenti di situ, Kerajaan Saudi juga telah mengumumkan bahwa ekspatriat yang tinggal di negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berhak untuk mengajukan visa turis, terlepas dari profesinya, serta dapat melakukan umrah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement