REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ratusan juta rupiah uang tabungan siswa di SDN 3 Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, diduga dibawa kabur oleh mantan kepala sekolah. Kejadian itu terungkap setelah ratusan orang tua siswa SDN 3 Pakemitan melakukan aksi pada Sabtu (22/7/2023).
Salah satu orang tua siswa yang ikut aksi, Atik Hendrawati, anaknya sudah menabung di sekolah sejak setahun terakhir. Total tabungan anaknya itu disebut sekitar Rp 20 juta. Namun, hingga kini tabungan itu tak bisa dicairkan.
"Harusnya 17 Juni itu semua cair. Namun tidak kunjung cair," kata dia, Sabtu.
Menurut dia, para orang tua sudah menunggu hingga proses kenaikan kelas siswa. Namun, uang tabungan para siswa itu tak kunjung cair. Walhasil, orang tua membuat kesepakatan hitam di atas putih bahwa uang itu harus dicairkan maksimal pada 20 Juli 2023.
Kenyataannya, uang itu tak juga cair hingga Sabtu lalu. Para orang tua pun akhirnya melakukan aksi untuk menuntut uang mereka kembali. "Tabungan anak saya ada Rp 20 juta. Niatnya buat persiapan anak saya satu lagi kuliah," kata Atik.
Koordinator orang tua siswa SDN 3 Pakemitan, Dodi Kurniadi, mengatakan tabungan para siswa itu diduga dibawa oleh mantan kepala sekolah. Sebelum masa tugasnya habis, mantan kepala sekolah itu diduga membawa uang tabungan yang disimpan di bendahara sekolah.
"Dia itu membawa semua tabungan dari kelas I hingga kelas VI dari bendahara dan tidak mengembalikan pada waktunya," kata dia.
Menurut dia, sebelum melakukan aksi, para orang tua telah melakukan komunikasi untuk meminta uang tabungan dikembalikan. Komunikasi itu tak hanya dilakukan satu kali, melainkan hingga tiga kali. Namun, yang bersangkutan disebut terus ingkar janji.
"Orang tua sudah habis kesabarannya. Mungkin nanti akan ditempuh jalur hukum," kata Dodi.
Kasus serupa juga terjadi di SDN lain ...