Senin 24 Jul 2023 07:53 WIB

Menteri Pertahanan Jerman Batal ke Irak karena Protes Pembakaran Alquran

Menhan Jerman Boris Pistorius telah membatalkan kunjungannya ke Irak dan Yordania

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Asap mengepul dari Kedutaan Besar Swedia di Baghdad, Kamis (20/7/2023). Para pengunjuk rasa yang marah dengan rencana pembakaran salinan Alquran menyerbu kedutaan Kamis pagi, membobol kompleks dan menyalakan api kecil.
Foto: AP Photo/Ali Jabar
Asap mengepul dari Kedutaan Besar Swedia di Baghdad, Kamis (20/7/2023). Para pengunjuk rasa yang marah dengan rencana pembakaran salinan Alquran menyerbu kedutaan Kamis pagi, membobol kompleks dan menyalakan api kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius membatalkan kunjungannya ke Irak dan Yordania. Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan pada Ahad (23/7/2023), penundaan tersebut terkait masalah keamanan setelah Kedutaan Besar Swedia di Baghdad dibakar pekan lalu.

Pada Sabtu (22/7/2023), ribuan warga Irak berdemonstrasi di ibu kota Baghdad, memprotes pembakaran dan perusakan Alquran di Swedia dan Denmark.

Baca Juga

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Irak mengutuk insiden pembakaran Alquran di Swedia. Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Irak telah menginstruksikan pasukan keamanan untuk melakukan investigasi cepat, mengidentifikasi para pelaku, dan meminta pertanggungjawaban mereka. Kedutaan Swedia di Irak pun menjadi sasaran amukan warga.

Pemerintah beberapa negara Muslim, termasuk Irak, Turki, Uni Emirat Arab, Yordania dan Maroko mengeluarkan protes atas insiden pembakaran Alquran di Swedia yang dilakukan Salwan Momika. Irak bahkan telah meminta Swedia mengekstradisi Momika untuk diadili di negaranya.

Amerika Serikat juga mengutuknya, namun menambahkan bahwa Swedia mengeluarkan izin tersebut untuk mendukung kebebasan berekspresi dan bukan merupakan dukungan terhadap aksi tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement