Senin 24 Jul 2023 09:03 WIB

Pasukan Israel Perintahkan Pembongkaran Kota-Kota Dekat Masjid Al Aqsa

Israel perintahkan pembongkaran bangunan di kota Silwan, selatan Masjid Al Aqsa

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Pasukan Israel menyerang dan mengeluarkan perintah pembongkaran bangunan di kota Silwan, selatan Masjid Al-Aqsa.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Pasukan Israel menyerang dan mengeluarkan perintah pembongkaran bangunan di kota Silwan, selatan Masjid Al-Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan Pendudukan Israel (IOF) menyerbu beberapa kota Palestina di Yerusalem, Ahad (23/7/2023). Dalam aksinya itu, mereka juga mengeluarkan perintah pembongkaran bangunan di kota Silwan, selatan Masjid Al-Aqsa.

Menurut sumber lokal, pasukan Israel memerintahkan penghancuran rumah Ya'qub Al-Rajabi di lingkungan Batn Al-Hawa di Silwan. Pasukan tersebut menuduh rumah itu dibangun tanpa izin yang diperlukan.

Baca Juga

Sumber lain menambahkan, pasukan pendudukan juga mengirimkan perintah pembongkaran untuk beberapa toko komersial, di lingkungan Ain Al-Louza milik keluarga Al-Abbasi. Pemberitahuan yang sama disampaikan kepada rumah-rumah Palestina di kota Al-'Issawiya, timur laut Yerusalem.

Dilansir di Days of Palestine, Senin (24/7/2023), tentara Israel terlihat memotret berbagai bangunan Palestina di lingkungan Ain Al-Louza. Langkah ini dinilai merupakan awalan, sebelum nantinya mengeluarkan perintah pembongkaran lainnya.

Perlu dicatat, sejumlah besar pasukan Israel dilaporkan telah menyerbu kota Al-'Issawiya dan pinggiran Al-Bireh, utara kota. Mereka memasang tembok logam di atas bagian tembok apartheid di wilayah timur laut Yerusalem.

Dalam konteks terkait, pasukan militer Israel secara besar-besaran menggerebek kamp pengungsi Shuafat. Aksi ini dilanjutkan dengan penggeledahan dari rumah ke rumah, dengan dalih mencari senjata.

Tidak berhenti di situ, pasukan tersebut lantas dilaporkan menyita kios milik pedagang kaki lima, yang berlokasi di dekat pos pemeriksaan militer “Shuafat”.

Pasukan Israel kerap menggunakan dalih membangun tanpa izin, untuk menghancurkan rumah-rumah Palestina. Sementara pada saat yang sama, mereka secara konsisten menolak izin yang diperlukan keluarga Palestina untuk konstruksi legal.

Praktik diskriminatif ini menyebabkan sejumlah besar penghancuran di kota-kota dan desa-desa Palestina. Hal ini menyebabkan banyak keluarga yang mengungsi dan rumah-rumah hancur, semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di wilayah-wilayah pendudukan.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dari awal 2023 hingga 4 Juli, 525 serangan oleh para pemukim Israel telah didokumentasikan. Akibatnya, 137 orang terluka di kalangan warga Palestina dan 388 serangan menyebabkan kerusakan pada properti Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement