Senin 24 Jul 2023 10:31 WIB

Diperdagangkan Perdana, Saham INET Menguat 34 Persen

INET menjadi emiten ke-50 yang tercatat di BEI pada 2023.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pencatatan perdana saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), Senin (24/7/2023).
Foto: Bursa Efek Indonesia
Pencatatan perdana saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), Senin (24/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (24/7/2023). Melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), perseroan menjadi emiten ke-50 yang tercatat di BEI pada 2023.

Pada perdagangan perdananya, saham INET mengalami kenaikan tajam ke level 136 dari level 101 saat IPO. Saham INET menguat sebesar 34,65 persen hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) meski sempat turun tipis saat pembukaan. 

Baca Juga

Melalui IPO, Perseroan melepas 1,5 miliar saham baru, yang mewakili 20 persen dari total sahamnya. Dari aksi korporasi tersebut, INET berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 151 miliar yang akan digunakan untuk menggarap perkembangan lini bisnis.

Perseroan juga menerbitkan Waran Seri 1 sebanyak 2,1 miliar secara gratis bagi pemegang saham baru dengan rasio 5:7. Setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 91.

Keputusan untuk melakukan IPO merupakan langkah strategis oleh Perseroan untuk memperkuat posisinya di pasar dan memperluas layanan jaringan. Selain itu, perusahaan juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkenalkan teknologi terkini demi memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

"Berdasarkan IPO ini, kami yakin akan mencatatkan sejarah baru dalam dunia teknologi dan jaringan konektivitas. Ini adalah momen penting bagi kami dan bagi para calon investor yang ingin bergabung dalam perjalanan menuju Indonesia digital," kata Direktur Utama INET, Muhammad Arif, dalam jumpa pers, Senin (24/7/2023).

Sekitar Rp 90 miliar atau 60 persen dari dana IPO akan disetor sebagai modal kepada Entitas anak yaitu PFI. Sekitar Rp 30 miliar atau 20 persen dana akan disetor sebagai modal kepada Entitas anak yaitu DPS yang kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja. Sisanya 20 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. 

INET merupakan perseroan infrastruktur konektivitas yang menyediakan layanan local loop access, collocation, internet super cepat, data center, dan network manage service. Perusahaan ini telah memiliki jaringan fiber optic yang mencakup 3.500 KM di Pulau Jawa, dengan jangkauan hingga 590 kota dan lebih dari 600 gedung.

Perseroan juga menjalani partnership dengan perusahaan ternama yang menyediakan layanan internet seperti Myrepublic, MNC Vision Network, Moratelindo, Linknet, dan banyak ratusan ISP local lainnya. Keahlian Perseroan dalam menghadirkan infrastruktur internet yang sangat baik telah membuatnya menjadi mitra pilihan utama bagi berbagai macam perusahaan jasa ISP di Indonesia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement