Senin 24 Jul 2023 11:51 WIB

Polri Jadikan Stand Up Comedy dan Festival Musik sebagai Wadah Tampung Aspirasi Masyarakat

Masyarakat bisa menyampaikan aspirasi hingga kritik terhadap institusi Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Grand Final Stand Up Comedy dan Festival Musik, yang masih terkait dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara, di Kemang Village Mall, Jakarta Selatan, Ahad (23/7/2023).
Foto: Dok. Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Grand Final Stand Up Comedy dan Festival Musik, yang masih terkait dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara, di Kemang Village Mall, Jakarta Selatan, Ahad (23/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Grand Final Stand Up Comedy dan Festival Musik, yang masih terkait dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara, di Kemang Village Mall, Jakarta Selatan, Ahad (23/7/2023). Sigit mengungkapkan, Stand Up Comedy dan Festival Musik, dijadikan wadah untuk masyarakat dapat menyampaikan atau menyalurkan aspirasi, saran hingga kritiknya terhadap institusi Polri.

"Pertama, tentunya kita mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah hadir untuk mengikuti kegiatan kali ini. Jadi ini bagian dari kegiatan yang terus kita lakukan untuk menerima masukan, menerima kritikan dari masyarakat tentang Polri," ujar Sigit, dalam keterangan tertulis, Senin (24/7/2023).

Baca Juga

Menurut Sigit, aspirasi, saran hingga kritik tersebut akan dijadikan bahan untuk melakukan perbaikan serta evaluasi,demi menciptakan sosok aparat kepolisian yang diharapkan dan dicintai oleh masyarakat. 

"Karena memang yang bisa merasakan apa yang sudah dilakukan Polri adalah masyarakat, tentunya kritik dan masukan apalagi dengan cara yang mendidik, ini akan menjadi bahan perbaikan buat kami untuk melakukan evaluasi-evaluasi terhadap hal-hal yang selama ini masih dirasakan kurang. Tentunya harus kita perbaiki," ucap Sigit. 

Sigit menegaskan, seluruh aspirasi dan kritik dari masyarakat harus dijadikan bahan bagi seluruh personel Polri untuk menjalankan tugasnya serta memberikan pelayanan terhadap warga jauh lebih baik lagi kedepannya. Mengingat, Polri bukanlah lembaga yang anti-kritik. 

Dengan mendengar keluhan masyarakat secara langsung, kata Sigit, hal itu merupakan wujud konkret dari Polri yang dewasa ini terus-menerus berkomitmen melakukan perubahan yang lebih baik di internal Korps Bhayangkara. 

"Ini juga bagian dari upaya kita untuk terus membawa dan  melakukan perubahan di institusi Polri, agar kedepan bisa menjadi lebih baik, lebih dekat dengan masyarakat, responsif. Dan tentunya Polri bisa betul-betul memberikan layanan terbaik buat masyarakat," kata Sigit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement