Senin 24 Jul 2023 15:53 WIB

Politikus PKB Ingatkan Gerindra: Kami Penentu Kemenangan Jokowi di Jatim

PKB akan menghargai kesepakatan itu sepanjang Gerindra jaga komitmen bersama.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Luluk Nur Hamidah, Anggota DPR RI Fraksi PKB 2019-2024
Foto: luluk nur hamidah/ dokumentasi pribadi
Luluk Nur Hamidah, Anggota DPR RI Fraksi PKB 2019-2024

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKB menyambut positif ajakan PDIP untuk bergabung. Apalagi, Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah berpendapat, ajakan itu menandakan PKB memang partai yang kuat dan memang menjadi kekuatan penentu kemenangan.

"Kemenangan bagi siapapun kandidat presiden dan itu sudah dibuktikan selama 20 tahun terakhir," kata Luluk kepada Republika, Senin (24/7).

Baca Juga

Ia menekankan, PKB memang memiliki nilai-nilai soal kerja sama. PKB, lanjut Luluk, akan selalu menghargai kesepakatan itu dan kebetulan kesepakatan itu sudah dibangun lebih dulu dengan Partai Gerindra.

Luluk menegaskan, PKB akan menghargai kesepakatan itu sepanjang Gerindra menyepakati dan menjaga komitmen bersama. Tapi, ia mengingatkan, PKB merupakan partai yang merdeka dan memiliki hak menentukan nasibnya.

Apalagi, kalau misalkan Gerindra dianggap tidak memberikan kepastian atau tidak bisa dipastikan kebersamaan ini akan berujung ke mana. Ia berpendapat, ajakan PDIP ke PKB ini bisa jadi pesan kepada semua pihak.

"Satu, pesan kepada Gerindra, PKB ini partai yang sama sekali tidak boleh diremehkan, PKB menjadi penentu kemenangan Pak Jokowi di Jawa Timur, itu penting," ujar Luluk.

Ia menambahkan, PKB turut menjadi penentu dan bagian penting kemenangan pilpres sebelumnya yang dimenangkan SBY. Bagi Luluk, sejarah kemenangan PKB bersama capres-capres yang diusung atau didukung bukan main-main.

"Itu perjalanan yang tidak sekadar ecek-ecek, ini jadi legacy bagi siapapun, yang bersama PKB Insya Allah pasti akan menang," kata Luluk.

Sebelumnya, ajakan PDIP kepada PKB untuk bergabung memang semakin deras. Mulai dari Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sampai rencana pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Muhaimin Iskandar. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement