REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR periode 2014-2019, Fahri Hamzah menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memiliki kesempatan besar pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, tingkat penerimaan terhadap Prabowo semakin meluas dan berasal dari berbagai latar belakang masyarakat.
Salah satu dukungan hadir dari para aktivis 1998, yang notabenenya berlawanan dengan Prabowo selama masa Orde Baru. Nilainya, ada konsolidasi besar-besaran dari para aktivis dan cendikiawan untuk mendukung mantan komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu.
"Harus ada waktu bagi kita semua untuk bersatu dan memulai konsolidasi besar-besaran secara nasional. Kita tidak perlu lagi memberikan atau melayani gagasan-gagasan untuk saling melemahkan dan bertengkar tentang soal-soal yang tidak ada dasarnya dan tidak ada ujung pangkalnya," ujar Fahri lewat keterangannya, Senin (24/7/2023).
Konsolidasi dan dukungan tersebut terlihat dari kedatangan Budiman Sudjatmiko ke kediaman Prabowo. Pertemuan tersebut disoroti karena Budiman adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mantan aktivis.