Senin 24 Jul 2023 17:48 WIB

Kapal Penyeberangan di Buton Tenggelam, 15 Penumpang Tewas

Warga itu melakukan penyeberangan dari Lanto menuju Desa Lagili hadiri HUT Buteng.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Tim SAR bersama warga setempat melakukan upaya pencarian korban tenggelam di Teluk Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Senin, (24/7/2023).
Foto: AP
Tim SAR bersama warga setempat melakukan upaya pencarian korban tenggelam di Teluk Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Senin, (24/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah kapal penyeberangan antardesa tenggelam di Teluk Mawasangka Tengah, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara pada Senin (24/7) dini hari. Sebanyak 15 dari 48 penumpang ditemukan tewas dan 33 orang lainnya selamat.

"Kapal penyeberangan antar desa tenggelam pada saat melakukan penyeberangan dari Lanto menuju Desa Lagili dari mengikuti kegiatan HUT Buteng," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Kendari Muhamad Arafah dalam keterangannya, Senin (24/7).

Muhamad Arafah menyebut, korban meninggal dunia mulai dari orang tua hingga berusia anak. Seluruh penumpang baik yang selamat maupun meninggal dunia sudah dievakuasi ke daratan. Pihaknya mengerahkan dua tim, pertama melakukan penyelaman di sekitar lokasi kecelakaan kapal (LKK). Lalu tim kedua melakukan penyisiran di atas permukaan air di sekitar LKK.

"Korban meninggal dunia 15 orang," kata Muhamad Arafah 

Berikut data 33 korban selamat: Marlina (18 tahun), Salsia (26 tahun), Putri Hanudin (14 tahun), Egi (20 tahun), Heni Marlina (23 tahun), Paramita (15 tahun), Iji, Erik, Alif, Firman, Arif, Inling, Lilis,  Embun, Sridamayani, M.Hendra, Yamin, Ponakan M.Hendra,

Selain itu ada Akbar, La Supa, Azul, Ningsi, La Ati, Salam, Zulfin, Edwar, Mimi,  Meliana, Fandri, Ainun, Nurhafis, Sairuddin, Samlia, 

Sedangkan data 15 korban meninggal adalah Yanti (20 tahun), sayana (38 tahun), Narti (19 tahun), Elena (24 tahun), Nurasafila (26 tahun), Eti Fariski (18 tahun), Darni (17 tahun), Lakiran (46 tahun), Afkar (15 tahun), gadis (16 tahun), Irma (17 tahun), Muh Rifal (16 tahun), Waunde (37 tahun), Lusnawati (17 tahun), dan Muh Kisan (7 tahun).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement