REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR— LAZISNU PBNU bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI dalam Program Kemaslahatan, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di bidang teknologi bagi pondok pesantren.
Salah satu implementasinya yakni dengan menyerahkan bantuan pengadaan Laboratorium Komputer dan Multimedia untuk Dayah (Pesantren) Zuhratul ‘Aziziyah, serta pengadaan perangkat komputer bagi Yayasan Asaasunnajaah di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Penyerahan bantuan tersebut dilangsungkan pada Kamis (20/07/2023).
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya program Pengadaan Laboratorium Komputer dan Multimedia juga Pengadaan Perangkat Komputer di lingkup pondok pesantren.
“Kita patut mengucapkan terima kasih kepada BPKH. LAZISNU sebagai Mitra Kemaslahatan BPKH sudah diajak untuk mengimplementasikan program ini hingga mendapat berkahnya, karena turut serta memajukan kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar Qohari dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/7/2023).
Pihaknya mengungkapkan bahwa kedua program tersebut sangat strategis dan bermanfaat bagi pondok pesantren penerima manfaat.
“Insya Allah bantuan ini akan bermanfaat untuk pondok pesantren penerima bantuan. Mungkin saat ini baru 2 (dua) lokasi dayah atau yayasan yang diberikan bantuan, namun selanjutnya pondok pesantren lainnya yang ada di Aceh juga akan dibantu oleh BPKH dan LAZISNU,” ungkapnya.
Qohari menambahkan, bantuan tersebut juga selaras dengan program yang ada di LAZISNU yakni NU Care Cerdas, yang mana program tersebut juga menjadi program prioritas LAZISNU yang berupa pemberian beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu, juga fasilitas pendudukung berupa sarana dan prasarana pendidikan di sekolah-sekolah dan pesantren.
“Mudah-mudahan ke depan sinergi BPKH dengan LAZISNU akan terus berjalan dengan baik dan terus memberikan manfaat bagi semua,” harapnya.
Pimpinan BPKH Amri Yusuf mengapresiasi kinerja NU Care-LAZISNU PBNU yang telah menyelesaikan kedua program tepat pada waktunya sesuai dengan ekspektasi. Ia berharap bantuan tersebut dapat dimaksimalkan penggunaannya oleh pondok pesantren penerima manfaat.
“Alhamdulillah, akhirnya program ini bisa kita selesaikan dan bisa kita serahterimakan. Mudah-mudahan bantuan yang diberikan oleh BPKH ini bisa dioptimalkan, digunakan untuk mendukung dan memastikan program belajar mengajar di kedua pondok pesantren bisa berlangsung dengan baik,” ucap Amri.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
Menurutnya, bantuan laboratorium komputer dan multimedia serta pengadaan perangkat komputer yang berikan itu bisa digunakan untuk mendukung kegiatan pendidikan, terutama di era digital yang saat ini menjadi sebuah keharusan.
“Dan kita berharap program-program pendidikan yang dijalankan oleh kedua pondok pesantren ini bisa lebih berkembang, lebih maju, dan lebih sukses. Program bantuan yang diberikan oleh BPKH ini adalah wujud kepedulian dan komitmen BPKH untuk ikut serta dalam rangka mensukseskan program-program pendidikan di negara kita,” ungkap Amri.
Lebih lanjut dia juga menyampaikan bahwa bantuan tersebut sesuai dengan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat dari hasil Dana Abadi Umat (DAU), yang sebagaimana diatur dalam PP nomor 5 tahun 2018 tentang pelaksanaan Undang-Undang nomor 34 tahun 2014 terkait pengelolaan keuangan haji dan diatur juga PBPKH nomor 7 tentang prioritas kegiatan kemaslahatan di bidang pendidikan dan dakwah.