REPUBLIKA.CO.ID, DOHA– Qatar bergabung dengan komunitas internasional mengutuk insiden pembakaran Alquran terbaru di Denmark, Ahad (22/7/2023).
Dilansir di Doha News, Senin (23/7/2023) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menangguhkan status utusan khusus Swedia untuk sebagai tanggapan atas insiden pembakaran Alquran terbaru di Stockholm.
OKI mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusannya datang “sejalan dengan rekomendasi Komunike Akhir” yang dikeluarkan oleh pertemuan darurat pada 2 Juli, yang diadakan sebagai tanggapan atas aksi pembakaran Alquran di Swedia.
Bulan lalu, migran Irak Salwan Momika melakukan tindakan provokatif di Swedia dengan izin pemerintah Swedia, memicu kemarahan di antara negara-negara muslim karena menodai dan membakar kitab suci.
Momika kemudian melakukan langkah serupadi luar kedutaan Baghdad di Stockholm, di mana dia menginjak salinan Alquran lainnya.
“Sekretaris Jenderal Hissein Brahim Taha menyampaikan keputusan ini dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Kerajaan Swedia,” demikian pernyataan OKI.
Pertemuan OKI juga meminta Taha untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang memungkinkan untuk meninjau kerangka kerja resmi yang menghubungkan Sekretariat Jenderal dengan negara mana pun di mana salinan Alquran atau nilai-nilai dan simbol Islam lainnya dinodai dengan persetujuan dari otoritas terkait.
“Dia meminta semua Negara Anggota OKI untuk mengambil keputusan berdaulat yang mereka anggap tepat untuk mengekspresikan posisi mereka mengutuk pemberian lisensi oleh otoritas Swedia yang memungkinkan penyalahgunaan berulang kali terhadap kesucian Al quran dan simbol-simbol Islam,” pernyataan itu menambahkan.
Irak umumkan pertemuan darurat OKI saat Denmark kecam pembakaran Alquran terbaru sebagai kebodohan.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
Ketua OKI juga menekankan perlunya mengambil langkah-langkah legislatif yang diperlukan untuk mengkriminalisasi serangan semacam itu. Mengingat bahwa pelaksanaan kebebasan berekspresi memerlukan tugas dan tanggung jawab khusus.
“Dia juga menekankan bahwa tindakan penodaan salinan Alquran dan penghinaan terhadap Nabi Suci Muhammad dan simbol-simbol Islam, bukan hanya insiden Islamofobia biasa,” bunyi pernyataan itu.
OKI mengatakan sedang mempersiapkan untuk mengadakan pertemuan lain mengenai masalah tersebut, meskipun belum mengumumkan tanggal dan tempatnya.
Eropa mendapat kecaman atas gelombang Islamofobia terbaru yang berkembang yang melibatkan penodaan atau penghinaan salinan Alquran. seorang pria membakar salinan kitab suci di seberang Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen sambil menyiarkan langsung aksi tersebut di halaman Facebook yang menyebut dirinya "Patriot Denmark", Jumat (20/7/2023).