REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kapal selam rudal balistik Amerika Serikat (AS) kedua berlabuh di Korea Selatan (Korsel). Kapal selam kedua ini tiba beberapa hari setelah kapal selam yang pertama. AS dan Korsel sedang membangun aset strategis di Semenanjung Korea untuk mencegah serangan Korea Utara (Korut).
USS Annapolis masuk ke pangkalan Angkatan Laut Korsel di selatan Pulau Jeju. Angkatan Laut Korsel mengatakan, kapal itu akan memuat pasokan militer dalam misi operasi yang tidak diungkapkan.
"Dengan tibanya USS Annapolis, angkatan laut dua negara berencana memperkuat postur pertahanan gabungan, dan melakukan aktivitas pertukaran untuk merayakan peringatan 70 tahun aliansi," kata Angkatan Laut Korsel dalam pernyataannya, Senin (24/7/2023).
Kapal selam rudal balistik tenaga nuklir (SSBN) USS Kentucky berlabuh di Korsel pada Selasa (18/7/2023) pekan lalu. Kapal itu menjadi SSBN AS pertama yang berlabuh di Korsel sejak 1980-an. Pejabat militer Washington dan Seoul juga mengoordinasikan respon bila terjadi perang nuklir dengan Korut.
Pada Rabu (19/7/2023), Korut meluncurkan dua rudal balistik beberapa jam setelah tibanya USS Kentucky. Pyongyang kembali menembakkan beberapa rudal jelajah pada Sabtu (22/7/2023).
USS Annapolis tidak bersenjatakan nuklir seperti USS Kentucky dan khusus dalam serangan antikapal dan antikapal selam. Kapal itu bergabung dalam latihan trilateral antara AS, Korsel, dan Jepang pada September tahun lalu di perairan internasional di pinggir Semenanjung Korea.