REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh bergantung pada vitamin dan nutrisi tertentu untuk memastikan organnya dapat berfungsi dengan kemampuan terbaiknya. Defisiensi zat gizi mikro pun dapat menjadi kondisi yang serius, mengakibatkan masalah kesehatan yang berkelanjutan.
Inilah yang terjadi pada vitamin B12, vitamin yang digunakan tubuh untuk membuat sel darah merah yang sehat. Dalam jangka panjang, kekurangan B12 bisa membahayakan dengan potensi efek samping yang bertahan lama, seperti kerusakan saraf, gagal jantung, dan bahkan kanker perut.
Oleh karena itu, setiap tanda peringatan dari kondisi tersebut harus diselidiki sesegera mungkin. Dilansir laman Express, Senin (24/7/2023), Claire Lynch, ahli diet di Plant Based Health Professionals, mengungkapkan ada dua gejala yang harus diperhatikan.
"Dua tanda awal kekurangan B12 adalah kelelahan dan kesemutan di tangan atau kaki," katanya.
Lynch menjelaskan vitamin B12 mendukung fungsi saraf. Kekurangan vitamin B12 pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen yang mengakibatkan penurunan kognitif (demensia).
"Tanda awal kerusakan saraf terkait B12 bisa berupa kesemutan di tangan atau kaki," ujarnya.
Lebih rumit lagi, vitamin B12 juga membantu tubuh membersihkan homocysteine, yang merupakan produk sampingan dari metabolisme protein. Penelitian telah menunjukkan bahwa vegan yang tidak melengkapi dengan B12 memiliki kadar homosistein yang tinggi.
Menurut Lynchm defisiensi B12 atau kadar homosistein yang tinggi telah terbukti meningkatkan risiko gangguan kognitif, strok, dan kematian dini. Lynch juga memperingatkan bahwa kelelahan adalah tanda umum.
“Vitamin B12 sangat penting untuk produksi sel darah merah, agar sel darah merah membelah dan menjadi aktif," kata Lynch.