REPUBLIKA.CO.ID, VARANASI -- Sebuah tim beranggotakan 30 orang dari Survei (ASI) memasuki kompleks Gyanvapi, Senin (24/7/2023). Mereka akan melakukan survei ilmiah, sesuai dengan perintah pengadilan.
Berdasarkan perintah tersebut, tim ini ditunjuk untuk menentukan apakah masjid yang terletak di sebelah kuil Kashi Vishwanath ini dibangun di atas sebuah kuil.
"Selain tim ASI, yang memasuki kompleks sekitar pukul 07.00, pengacara dari semua pemohon Hindu untuk sengketa hukum juga hadir di tempat tersebut," kata salah satu pengacara, Madan Mohan Yadav, dikutip di Deccan Herald, Senin (24/7/2023).
Pada Ahad (23/7/2023) malam, Hakim Distrik (DM) S Rajalingam mengatakan tim ASI telah mencapai Kota Varanasi. Proses survei di dalam kampus masjid Gyanvapi akan dimulai dari pukul 7 pagi hari ini.
Komisaris Polisi Varanasi, Ashok Mutha Jain, serta DM Rajalingan telah mengadakan pertemuan dengan pihak Hindu dan Muslim yang bersengketa. Pertemuan dilakukan untuk berbagi informasi tentang proses survei tersebut.
Namun, mengutip sidang Mahkamah Agung yang dijadwalkan Senin atas perintah survei, pengacara dari pihak Muslim menuntut agar tanggal pelaksanaan ditunda. Yadav juga menyebut Muslim berupaya memboikot proses survei ini.
Hakim Distrik A K Vishvesh mengarahkan ASI pada Jumat lalu, untuk melakukan survei ilmiah terperinci. Hal ini termasuk melakukan penggalian, jika diperlukan.
Kegiatan survei ini dinilai penting, untuk menentukan apakah masjid di Varanasi, Uttar Pradesh, ini dibangun di tempat di mana sebuah kuil sudah ada sebelumnya.
"Wazookhana" masjid, atau waduk kecil bagi umat Muslim melakukan ritual wudhu, diklaim oleh penggugat Hindu sebagai 'Shivling'. Untuk bagian ini akan dikecualikan dari survei, mengikuti perintah Mahkamah Agung sebelumnya yang melindungi tempat itu di kompleks.
Hakim yang ada juga telah mengarahkan ASI untuk menyerahkan laporan ke pengadilan pada 4 Agustus, bersama dengan klip video dan foto dari proses survei.