REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima kedatangan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah Al-Amudi di gedung Bina Graha Jakarta, Senin (24/7/2023). Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas beberapa hal strategis terkait percepatan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi.
Salah satunya tentang pembentukan Dewan Kerjasama Indonesia-Arab Saudi yang akan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo dan Raja Salman.
Moeldoko menyampaikan, Kerajaan Arab Saudi melalui Duta Besarnya mendorong agar Dewan Kerjasama Indonesia-Arab Saudi segera terbentuk agar bisa menghasilkan suatu inisiatif nyata. Di antaranya memperluas sektor kerjasama kedua negara, seperti di bidang infrastruktur dan pariwisata.
Ia menambahkan, Kerajaan Arab Saudi berharap Dewan Kerjasama tersebut bisa diresmikan sebelum Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi pada Oktober 2023, bersamaan dengan pertemuan GCC dan ASEAN, di Riyadh.
“KSP akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait hal ini,” jelas Moeldoko, dikutip dari siaran pers KSP pada Selasa (25/7/2023).
Mantan Panglima TNI 2013-2015 ini menyebut pertemuannya dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia juga membahas persoalan ketenagakerjaan pasca moratorium pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi.
Moeldoko mengatakan Arab Saudi menghargai Indonesia dalam pembenahan sistem penempatan PMI di Saudi. Selain itu, juga mendorong agar mekanisme proses penempatan PMI bisa lebih dipermudah, mengingat persaingan dengan negara lain sangat ketat.
“Pekerja kita mendapat tempat tersendiri di Saudi. Karena selain kedua negara punya hubungan baik, pekerja Indonesia juga punya etos yang baik dan profesional,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah Al-Amudi mengatakan pertemuannya dengan Moeldoko banyak menghasilkan solusi tepat dalam percepatan kerjasama antara Indonesia dengan Arab Saudi.
Menurut Faisal, keberhasilan kerjasama yang besar harus dimulai dari menemukan jalan keluar bagi persoalan-persoalan yang spesifik. Seperti kebijakan kemudahan memperoleh visa dengan durasi tinggal yang lebih lama bagi investor Arab Saudi. Di mana sebelum pandemi, investor Arab Saudi dapat memanfaatkan Visa on Arrival selama satu bulan.
Ia menilai, mekanisme visa tersebut dapat dilanjutkan dengan masa tinggal yang lebih lama. Sebab investor butuh waktu untuk dapat mengunjungi berbagai daerah di Indonesia.
“Kami akan senang jika mereka (investor Arab Saudi) diberikan fasilitas bebas visa. Untuk hal ini, tadi bapak Moeldoko menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait (Kemkumham),” kata dia.