Selasa 25 Jul 2023 09:04 WIB

Swedia Mempertaruhkan Hubungan dengan Negara-Negara Muslim

Pembakaran Alquran mengancam hubungan negara-negara Nordik dengan dunia Muslim

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Asap mengepul dari Kedutaan Besar Swedia di Baghdad, Kamis (20/7/2023). Para pengunjuk rasa yang marah dengan rencana pembakaran salinan Alquran menyerbu kedutaan Kamis pagi, membobol kompleks dan menyalakan api kecil.
Foto: AP Photo/Ali Jabar
Asap mengepul dari Kedutaan Besar Swedia di Baghdad, Kamis (20/7/2023). Para pengunjuk rasa yang marah dengan rencana pembakaran salinan Alquran menyerbu kedutaan Kamis pagi, membobol kompleks dan menyalakan api kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI — Pakar Geopolitik Saudi Salman Al-Ansari mengatakan, jika pemerintah Swedia tidak mengubah undang-undangnya mengenai penyebaran kebencian, Organisasi Konferensi Islam (OKI) akan bertindak. Hal tersebut disampaikannya dalam acara mingguan "Frankly Speaking” Arab News.

"Jika pemerintah Swedia dan sistem hukumnya tidak memperbaiki undang-undang mereka sehubungan dengan mengizinkan ekstremis dan radikal untuk menyebarkan kebencian, maka saya tidak akan terkejut jika akan ada keputusan bulat untuk mengambil tindakan oleh OKI,” ujar Al-Ansari dilansir dari Arab News, Selasa (25/7/2023)

Baca Juga

Komentar Al-Ansari datang ketika OKI mengeluarkan pernyataan pada hari Ahad yang mengutuk dengan tegas pembakaran salinan Alquran oleh kelompok ekstremis sayap kanan yang disebut Danske Patrioter, atau Patriot Denmark, di luar Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen pada Jumat lalu.

Insiden itu hanya yang terbaru dalam serentetan insiden di Denmark dan Swedia yang telah memicu badai diplomatik, yang sekarang mengancam hubungan negara-negara Nordik dengan dunia Muslim.