REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Liga Muslim Dunia (MWL), selaku organisasi Islam internasional, mengutuk aksi penodaan Alquran yang berlangsung di Denmark. Aksi pembakaran Alquran ini merupakan kejadian kesekian kali, setelah sebelumnya terjadi di Swedia.
“Liga Muslim Dunia mengutuk sekeras mungkin kejahatan penodaan salinan Alquran yang dilakukan oleh seorang ekstremis di Kopenhagen, Denmark, dalam tindakan tercela berulang yang memprovokasi perasaan umat Islam,” kata organisasi non-pemerintah yang berbasis di Makkah itu dalam sebuah pernyataan, dikutip di Anadolu Agency, Selasa (25/7/2023).
Sekretaris Jenderal organisasi tersebut, Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa, mengatakan tindakan absurd dan keji seperti itu melanggar semua norma dan prinsip agama dan manusia.
Al-Issa juga mengatakan tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat internasional. Hal ini merupakan manifestasi dari "Islamofobia", penghasutan, dan kebencian terhadap Islam dan Muslim.
Tidak hanya itu, ia lantas memperingatkan bahaya praktik yang memprovokasi kebencian dan perasaan keagamaan, karena dinilai hanya melayani agenda ekstremisme dengan dalih kebebasan berekspresi.
“Konsep kebebasan ekstremis ini menjadi surga bagi mereka yang berupaya mengobarkan kebencian dan konflik agama dan intelektual,” ucap dia.
Pada 21 Juli, anggota kelompok nasionalis Islamofobia dan sayap kanan yang disebut "Danske Patrioter" (Patriot Denmark) membakar salinan Alquran. Hal ini berlangsung di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen.
Mereka memasang spanduk anti-Islam dan meneriakkan slogan-slogan yang menghina, sambil mengibarkan bendera Irak dan Alquran dengan tidak hormat.