REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang tiba-tiba menghilang dari hadapan publik. Seluruh kegiatan yang melibatkannya telah digantikan oleh diplomat-diplomat senior, termasuk mantan menteri luar negeri pendahulunya, Wang Yi.
Menurut pemerintah Cina pada Senin (24/7/2023), kegiatan diplomatik negara itu terus bergerak maju. Laporan straits times, media pemerintah Cina mengumumkan, badan legislatif tertinggi negara itu akan bertemu untuk meninjau keputusan tentang pengangkatan dan pemecatan resmi pada Selasa (25/7/2023).
Pernyataan itu muncul setelah beberapa media internasional menyoroti hilangnya Qin dari pandangan publik. Padahal dia dinilai sosok yang luar biasa karena menyalip kandidat yang lebih berpengalaman untuk menjadi menteri luar negeri yang dipilih Presiden Cina Xi Jinping pada Maret 2023.
Laporan India Times menguraikan, Qin mulai menghilang dari publik sejak 25 Juni 2023. Pada kesempatan itu, dia sempat bertemu dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko di Beijing.
Tapi, Qin tiba-tiba tidak terlihat dalam rangkaian pertemuan ASEAN Ministerial Meeting pada 10-14 Juli 2023. Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Cina, dia tidak bisa hadir karena masalah kesehatan.
Keberadaan Qin yang tiba-tiba menghilang terjadi ketika Xi sedang mempersiapkan pertemuan potensial dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di AS pada November. Padahal, bulan lalu Qin menghabiskan lima setengah jam dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken selama kunjungan ke Cina.
Beijing mengatakan dikutip dari Financial Times, pejabat lain memikul tanggung jawab Qin dan Wang telah membuat jadwal penuh pertemuan dengan delegasi asing yang berkunjung dalam beberapa pekan terakhir. Durasi ketidakhadiran Qin dinilai sangat tidak biasa dan menunjukkan masalah serius dengan kesehatan atau kedudukan politiknya.
"Sistem ini didasarkan pada gagasan bahwa partai selalu kuat. Ketika ada yang tidak beres, mereka tidak tahu harus berbuat apa,” kata kepala eksekutif konsultan yang berspesialisasi dalam politik elit Cina Cercius Group Alex Payette.
Dengan nasib Qin yang tidak diketahui, pemadaman informasi tentang keberadaannya telah memicu desas-desus liar di Beijing. Warganet Cina membuka beragam kemungkinan mulai dari penyakit kronis dan perselingkuhan, hingga penyelidikan resmi.
Keberadaan menteri luar negeri itu mungkin akan lebih jelas pada pertemuan darurat para pemimpin Kongres Rakyat Nasional atau badan legislatif negara itu pada Selasa malam.