REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Layanan streaming musik Spotify menaikkan harga untuk 200 juta pelanggan bebas iklan pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Di Amerika Serikat (AS), biayanya akan meningkat dari 9,99 menjadi 10,99 dolar AS untuk mereka yang memiliki paket perorangan.
Kenaikan harga serupa juga berlaku di Inggris, Kanada, Australia, dan 49 wilayah lainnya. Langkah ini mengikuti layanan streaming lain yang juga meningkatkan biaya berlangganan.
"Agar kami dapat terus berinovasi, kami mengubah harga Premium kami di sejumlah pasar di seluruh dunia. Pembaruan ini akan membantu kami terus memberikan nilai kepada penggemar dan artis di platform kami,” kata Spotify, dikutip BBC, Selasa (25/7/2023).
Di AS, paket Premium Duo akan naik dari 12,99 menjadi 14,99 dolar AS. Kemudian paket Keluarga akan naik dari 15,99 menjadi 16,99 dolar dan paket Pelajar akan naik dari 4,99 menjadi 5,99 dolar AS.
Spotify mengatakan pengguna akan diberi masa tenggang satu bulan sebelum harga baru berlaku, kecuali mereka membatalkan sebelum masa tenggang berakhir. Perusahaan menaikkan harga paket keluarga AS dan paket Pelajar, Duo, dan Keluarga Inggris pada tahun 2021. Langganan individu sebelumnya tidak terpengaruh.
Apple Music, Peacock, Netflix, Max, dan Paramount+ juga baru-baru ini menaikkan harga berlangganan. Biaya Spotify Premium baru cocok dengan paket bulanan pesaing Apple Music dan Amazon Music.
Dalam panggilan pendapatan bulan April, CEO Spotify Daniel Ek mengatakan perusahaan ingin menaikkan harga pada tahun 2023.
“Ketika waktunya tepat, kami akan menaikkannya karena kami memberikan banyak nilai bagi pelanggan kami," kata Ek.
Raksasa musik itu memangkas enam persen staf pada Januari dengan alasan perlunya meningkatkan efisiensi. Perusahaan akan terus menawarkan paket gratis yang menyertakan iklan. Saat ini, Spotify memiliki 515 juta pengguna aktif di lebih dari 180 pasar dan sekitar 40 persen dari pengguna tersebut adalah pelanggan.