REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Kepala Eksekutif Hong Kong serta sejumlah delegasi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/7/2023). Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dalam pertemuan tersebut membahas sejumlah potensi investasi di Indonesia.
"Presiden menerima tamu dari Hong Kong membahas tentang beberapa potensi investasi yang mereka akan masuk," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sejumlah investasi yang dijajaki yakni sektor pariwisata, proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta beberapa infrastruktur lainnya. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dalam pertemuan ini turut dihadiri para pemimpin dan delegasi dari 30 perusahaan besar serta pejabat tinggi Hong Kong.
Menlu menyebut investasi Hong Kong merupakan yang kedua terbesar setelah Singapura pada kuartal pertama. Sedangkan nilai perdagangan antara Indonesia-Hong Kong mengalami kenaikan cukup signifikan yakni lebih dari 20 persen pada kuartal pertama 2022.
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan, peluang investasi di Indonesia yang sangat besar. Antara lain proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di sejumlah sektor seperti infrastruktur, transportasi, digital teknologi, dan energi hijau.
Sedangkan di bidang perdagangan, Indonesia dan Hong Kong berkomitmen memberikan fasilitas agar hambatan perdagangan semakin menurun.
"Nah, yang disampaikan Presiden adalah akses beberapa produk Indonesia antara lain produk makanan, pertanian, dan rempah-rempah. Presiden menyarankan agar kerja sama di bidang kebeacukaian yang disambut baik oleh Chief Executive Hong Kong," ujar Retno.
Selain itu, Jokowi juga membahas perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia. Menlu mengatakan, jumlah WNI di Hong Kong cukup besar yakni mencapai 140 ribu orang yang sebanyak 90 persen di antaranya adalah pekerja migran. Oleh karena itu, Jokowi juga menitipkan masalah perlindungan dan kesejahteraan WNI dalam pertemuan ini.
"Tadi, chief executive mengatakan bahwa mereka sangat berterima kasih dengan keberadaan pekerja migran Indonesia di sana yang sangat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Hong Kong," ujarnya.