Selasa 25 Jul 2023 15:42 WIB

Jerman Alokasikan 20 Miliar Euro untuk Industri Chip

Produsen chip Taiwan disebut-sebut berminat berinvestasi di Jerman.

Server data (ilustrasi). Kementerian Ekonomi Jerman mngungkapkan rencana investasi 20 miliar euro di industri semikonduktor pada tahun-tahun mendatang.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Server data (ilustrasi). Kementerian Ekonomi Jerman mngungkapkan rencana investasi 20 miliar euro di industri semikonduktor pada tahun-tahun mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kementerian Ekonomi Jerman mngungkapkan rencana investasi 20 miliar euro di industri semikonduktor pada tahun-tahun mendatang. Hal itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kerapuhan rantai pasokan dan ketergantungan pada Korea Selatan dan Taiwan untuk chip.

Uang itu akan diambil dari Dana Iklim dan Transformasi mulai 2024 dan seterusnya, kata kementerian itu. Kementerian menambahkan bahwa mereka hanya dapat memberikan dana untuk proyek individu setelah persetujuan Komisi Eropa.

Baca Juga

Dikatakan produsen semikonduktor Taiwan TSMC menyatakan minat untuk berinvestasi di fasilitas produksi semikonduktor di Jerman. Kementerian berhubungan erat dengan perusahaan mengenai keputusan investasi.

Bulan lalu, Berlin menyetujui subsidi senilai hampir 10 miliar euro dengan pembuat chip AS, Intel, untuk membangun dua fasilitas di kota timur Magdeburg.

Di belahan benua lain, Pemerintah China mengimbau Jepang untuk tidak mengganggu industri semikonduktor setelah pembatasan ekspor teknologi pembuatan chip Jepang mulai berlaku. Pembatasan itu menambah daftar pembatasan teknologi yang diberlakukan Washington dan sekutunya di China dengan alasan keamanan.

Pembatasan Jepang yang mulai berlaku Ahad (23/7/2023) membatasi akses China ke alat untuk mengetsa sirkuit kecil secara mikroskopis pada chip canggih untuk telepon pintar, kecerdasan buatan, dan aplikasi lainnya. Belanda juga bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam membatasi akses ke alat pembuat chip yang menurut Washington dapat digunakan untuk mengembangkan senjata.

Amerika Serikat memberlakukan pembatasan akses China ke chip dan teknologi pembuatan chip di bawah Presiden Donald Trump pada 2019. Pemerintahan Biden memperluas kontrol tersebut untuk memblokir akses ke desain chip dan alat manufaktur.

Pemerintahan pemimpin China Xi Jinping lambat merespons, mungkin untuk menghindari gangguan industri teknologi yang masih muda. Bulan lalu, Beijing mengguncang produsen chip Jepang dan Korea dengan mengumumkan proses peninjauan ekspor dan kemungkinan pembatasan untuk galium dan germanium, dua logam yang digunakan dalam pembuatan semikonduktor.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement