Selasa 25 Jul 2023 17:57 WIB

PAN Bakal Dialog dengan PKB Dorong Prabowo-Erick di Pilpres 2024

PAN akan berdialog dengan PKB untuk mendorong Prabowo-Erick Thohir.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo dan Menteri BUMN Erick Thohir. PAN akan berdialog dengan PKB untuk mendorong Prabowo-Erick Thohir.
Foto: Dok Laily Rachev/Biro Pers Sekre
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo dan Menteri BUMN Erick Thohir. PAN akan berdialog dengan PKB untuk mendorong Prabowo-Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menilai adanya kode keras dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memasangkan Prabowo Subianto dengan Erick Thohir. Namun, PAN sendiri sadar, Prabowo yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Partai Gerindra dan PKB sendiri menyerahkan kewenangan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) kepada kedua ketua umum tersebut. PAN akan mencoba berkomunikasi dengan Abdul Muhaimin Iskandar untuk mencari titik temu memasangkan Prabowo dengan Erick.

Baca Juga

"Karena Cak Imin juga sebagai kandidat cawapres, kita hormati kan. Kemudian PAN kan juga punya cawapres Pak Erick Thohir, ya dalam diskusi-diskusi itu ya dalam rangka mencari titik temu, nah itu yang belum ada titik temunya sampai sekarang kan," ujar Yandri saat ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

PAN yang mendorong Erick untuk maju pada Pilpres 2024 masih menyodorkan proposalnya kepada bakal capres Prabowo dan Ganjar Pranowo. Sebab, segala sesuatunya masih sangat dinamis jelang pendaftaran capres-cawapres pada Oktober mendatang.

"Walaupun bagi PAN, Erick Thohir masih ditawarkan ke kedua capres Ganjar dan Prabowo. Tinggal nanti kita lihat siapa yang paling duluan memutuskan Erick berpasangan dengan siapa, tentu PAN akan langsung bergabung dengan koalisi yang mengusung Erick," ujar Yandri.

Erick dipandangnya memiliki nilai jual yang sangat tinggi bagi bakal capres yang ingin meminangnya menjadi cawapres. Menteri BUMN itu punya tingkat keterkenalan di publik yang sangat tinggi di kalangan generasi muda, pengusaha, hingga masyarakat kalangan bawah.

Kinerjanya di Kementerian BUMN hingga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga sangat diapresiasi publik. Tak heran jika elektabilitasnya sebagai cawapres merupakan yang tertinggi dibandingkan nama-nama lainnya.

"Jadi kan ya saya bilang tadi, mengambil Erick menjadi penentu pemenang," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra sangatlah solid. Keduanya juga masih mendorong pasangan Prabowo Subianto dengan Abdul Muhaimin Iskandar.

Hingga saat ini, tak ada nama lain yang masuk untuk menjadi pendamping Prabowo pada Pilpres 2024. Termasuk tidak adanya nama Menteri BUMN Erick Thohir yang kerap dikait-kaitkan dengan koalisinya.

"Sampai detik ini PKB yakin bahwa Koalisi dengan Gerindra akan berjalan dengan baik, dan PKB juga masih yakin kalau pak Prabowo akan berpasangan dengan Gus Muhaimin. Soal nama yang lain tidak ada dalam radar PKB," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Pihaknya terus mendorong Muhaimin maju dalam Pilpres 2024, yang sudah diamanatkan Muktamar PKB. Apalagi Muhaimin memiliki nilai lebih dalam meningkatkan suara Prabowo di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Gus Muhaimin harus maju sendiri bahkan Gus Muhaimin menjadi syarat bagi koalisi siapapun ketika bareng-bareng dengan PKB. Jadi bukan ambisi Pak Muhaimin, tapi ini mandat muktamar mandat ulama," ujar Jazilul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement