REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi menyebutkan, Chief Executive Hong Kong John Lee bersama delegasi memiliki komitmen kuat untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Retno seusai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Chief Executive Hong Kong John Lee bersama pengusaha di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/7/2023), menyebutkan, mereka menilai positif perkembangan ekonomi RI. "Kalau kita lihat komitmen pada tataran Chief Executive dan beberapa perusahaan sangat kelihatan kuat karena mereka melihat perkembangan ekonomi Indonesia baik dan stabil," kata Retno.
Retno menjelaskan, delegasi pengusaha Hong Kong memutuskan untuk bekerja sama dengan Indonesia karena stabilnya kondisi perekonomian negara. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia akan menggelar pertemuan bisnis bersama Chief Executive Hong Kong John Lee dan delegasi pada Rabu (26/7/2023) untuk membahas penguatan kerja sama, termasuk komitmen investasi di IKN.
"Mereka ini kulo nuwun pada Bapak Presiden, besok pertemuan-pertemuan bisnisnya. Nanti kita lihat di akhir hasil konkretnya seperti apa," kata Menlu.
Selain peluang investasi di (IKN) Kalimantan Timur, Presiden Jokowi juga menawarkan investasi empat sektor potensial, yakni infrastruktur, transportasi, teknologi digital dan energi hijau kepada para pengusaha Hong Kong. Selain itu, kata Retno, Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya kerja sama dalam bidang bea cukai untuk mengikis hambatan perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong.
"Kita tetap berkomitmen dua-duanya untuk memberikan fasilitasi agar hambatan-hambatan perdagangan menjadi semakin menurun. Nah, yang disampaikan Bapak Presiden adalah akses beberapa produk Indonesia antara lain produk makanan, pertanian, dan rempah-rempah," ujar Retno.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menekankan dalam pertemuan tersebut mengenai pentingnya perlindungan dan kesejahteraan bagi WNI di Hong Kong. Jumlah WNI di Hong Kong saat ini mencapai 140 ribu orang, yang sebanyak 90 persen di antaranya bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).