Selasa 25 Jul 2023 23:59 WIB

Doa Sholat Tahajud Tuntunan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad mencontohkan doa sholat tahajud.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Doa Sholat Tahajud Tuntunan Nabi Muhammad SAW. Foto:  Sholat tahajud (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Doa Sholat Tahajud Tuntunan Nabi Muhammad SAW. Foto: Sholat tahajud (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sholat malam atau sholat tahajud memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Sholat tahajud sebagaimana tuntunan Islam, dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir. Keutamaan sholat malam atau tahajud tercantum dalam Surat Al Isra ayat 79. Allah SWT berfirman:

"Dan pada sebagian malam hari, sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS Al Israa ayat 79)

Baca Juga

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Allah turun ke langit dunia pada setiap malamnya, yaitu saat sepertiga malam terakhir seraya berfirman, 'Aku adalah Raja, Aku adalah Raja, Siapa yang berdoa pada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku berikan dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.' Keadaan itu berlangsung hingga tiba waktu fajar." (HR Muslim)

Nabi Muhammad SAW biasa melaksanakan ibadah sholat tahajud dan terdapat doa yang biasa dipanjatkan beliau SAW. Doa pertama yakni sebagai berikut:

(اللَّهُمَّ أَنْتَ المَلِكُ لاَ إلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ)

Latin:

"Allahumma antal maliku laa ilaaha illa anta, anta robbi, wa anaa 'abduka dzolamtu nafsi wa'taroftu bi dzambi, faghfirlii dzunuubi jamii'an, innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta, wahdinii li ahsanil akhlaaq laa yahdii li ahsanihaa illa anta, washrif 'annii sayyi aha illa anta, labbaika wa sa'dayka wal khoiru kulluhu fii yadayka, wasy syarru laisa ilayka, anaa bika wa ilayka, tabaarokta, wa ta 'aa layta, astaghfiruka wa atuubu ilaika."

Artinya:

"Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau.

Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Aka aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan keburukan tidak datang dari Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dariMu dan aku bertobat kepadaMu." (HR Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement