Selasa 25 Jul 2023 21:46 WIB

Penjelasan Sekolah Soal Meninggalnya Siswa Baru SMPN 1 Ciambar Sukabumi

Pada hari siswa itu meninggal, pihak sekolah mengadakan kegiatan hiking.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Polisi bersiap melakukan autopsi jasad siswa SMPN 1 Ciambar, yang sebelumnya dikabarkan tenggelam dan meninggal, di tempat permakaman wilayah Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (25/7/2023).
Foto: dok Polres Sukabumi
Polisi bersiap melakukan autopsi jasad siswa SMPN 1 Ciambar, yang sebelumnya dikabarkan tenggelam dan meninggal, di tempat permakaman wilayah Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (25/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pihak SMPN 1 Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memberikan penjelasan terkait kasus meninggalnya siswa baru berinisial MA (13 tahun). Sebelumnya siswa tersebut dikabarkan ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Cileuleuy pada Sabtu (22/7/2023).

Peristiwa itu disebut terjadi selepas kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). “Pada Jumat (21/7/2023), pelaksanaan MPLS berakhir dan selanjutnya pada Sabtu (22/7/2023) peserta didik baru mengadakan hiking di sekitar lingkungan sekolah, dengan tujuan untuk mengenal lingkungan sekitar sekolah,” ujar Kepala SMPN 1 Ciambar, Kandar, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga

Kandar menjelaskan, para siswa baru berangkat dari Pos 1 di sekolah sekitar pukul 08.30 WIB dan sampai di Pos 3, yang berada di Kampung Selaawi Girang, sekitar pukul 09.30 WIB. Ia mengatakan, di Pos 3 terdapat aliran sungai, yang biasa dijadikan oleh anak-anak warga sekitar untuk mandi dan mencuci pakaian. 

Di Pos 3 tersebut diagendakan makan bersama. Menurut Kandar, saat itu ada siswa baru yang langsung makan dan ada juga yang tertarik turun ke aliran Sungai Cileuleuy. Aliran sungai di sekitar pos itu disebut dangkal.

Namun, setelah makan, Kandar mengatakan, ada beberapa siswa yang mencuri kesempatan berenang di aliran sungai arah ke hulu. “Padahal kegiatan itu di luar agenda kegiatan hiking,” kata Kandar.

Selepas kegiatan di Pos 3, para siswa melanjutkan perjalanan ke Pos 4 dan lalu menuju pos akhir di sekolah. Saat petugas Pos 4 mengecek jumlah peserta setiap kelompok, kata Kandar, ada dua siswa yang mengabarkan MA meminta izin pulang terlebih dahulu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement