REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) telah mengirimkan pegawainya untuk mengikuti short course tentang Collaborative Public Management di Universitas Western Sydney, Australia. Program kursus singkat ini berlangsung pada 15-23 Juli 2023.
Inspektur Jenderal Kemenag, Faisal mengatakan, program short course ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Itjen Kemenag.
“SDM itu bicara tentang investasi, untuk itu saya ingin short course ini dapat menggerakkan perubahan,” ujar Faisal saat menyambut kedatangan peserta short course di Jakarta pada Selasa (25/7/2023).
Menurut Faisal, short course ini merupakan salah satu fokus utama untuk meningkatkan SDM Kemenag, khususnya dalam hal profesionalisme dan efektivitas kinerja Itjen. Melalui program peningkatan kompetensi pegawai ini, dia berharap Itjen dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk mendukung pencapaian tujuan strategis Kemenag, yaitu mewujudkan tata kelola yang baik dan optimal dalam bidang agama.
Dalam program ini, Itjen Kemenag mengirimkan 15 pegawainya yang terdiri atas auditor, tim kepegawaian, humas dan dua orang perwakilan dari Biro Perencanaan dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal (Setjen Kemenag). Faisal berharap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari short course ini akan memberikan dampak positif dalam menjalankan tugas-tugas Itjen yang strategis di masa depan.
“Keterlibatan tim Setjen merupakan bentuk kolaborasi yang sudah dimulai. Semoga virus peningkatan SDM dengan short course ini, dapat ditularkan sebagai virus perubahan” ucap Faisal.
Senada dengan Faisal, Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Itjen Kemenag, Nurul Badruttamam mengatakan, short course ini merupakan langkah konkret dari Human Capital Management System. "Short course ini merupakan tindak lanjut dari hasil asesmen untuk meningkatkan kapasitas SDM Itjen,” katanya.
Short course ini digelar secara komprehensif dan mendalam dengan bahasan mengenai kolaboratif manajemen publik. Dalam hal ini, peserta mendapatkan pemahaman yang kuat tentang konsep kebijakan publik, manajemen, hukum, hingga prinsip-prinsip dasar kolaborasi, manajemen risiko, serta praktik terbaik yang biasa dilaksanakan di Australia dalam mengelola hubungan kerja sama di sektor publik.
Selama berlangsungnya short course, peserta terlibat dalam sesi kuliah, studi kasus, diskusi kelompok, serta kunjungan lapangan ke Whitlam Institute. Mereka secara langsung memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan bertukar pengalaman dengan para ahli dan praktisi secara langsung di Australia.