REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Salah satu amal ibadah sunnah yang bisa dikerjakan saat bulan Muharram adalah puasa Tasua. Puasa sunnah ini dikerjakan pada tanggal 9 Muharram.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Adapun landasan mengerjakan amalan ini berdasarkan hadits Nabi. Suatu hari, Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat berpuasa di hari Asyura pada 10 Muharr. Namun, sahabat menjawab hari itu bertepatan dengan hari agung milik kaum Nasrani dan Yahudi.
Mendengar hal itu, Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana dikutip dari kitab Riyadhus Sholihin: "Dari Ibnu Abbas Ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Seandainya aku masih hidup hingga tahun yang akan datang, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharram, yakni puasa Tasu'a." (HR. Muslim).
Tujuan dari puasa Tasu'a itu adalah untuk menyelisihi puasa di hari Asyura yang dilakukan oleh orang Yahudi. Namun, belum sampai datang tahun berikutnya, Rasulullah SAW sudah menghadap ajalnya. Karena itulah, dua hari itu pada hari kesembilan dan kesepuluh termasuk di antara hari yang ditekankan berpuasa di bulan Muharram.
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma tasu’a sunnatan lillahi tas’ala
Artinya: “Saya niat puasa Tasu’a sunnah karena Allah ta’ala”