REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia diperintahkan untuk senantiasa berzikir kepada Allah baik dalam keadaan lapang maupun sempit dengan bersuara (jahr) ataupun tanpa suara (sirri). Orang-orang yang senantiasa mengingat Allah maka akan diangkat derajatnya.
Setiap lafadz zikir mengandung keutamaan. Dalam banyak redaksi hadits, Rasulullah SAW memberitahukan tentang dahsyatnya ganjaran orang-orang yang berzikir. Begitu pun dalam salah satu wasiat Rasulullah kepada sahabat Ali bin Abi Thalib, yang memberitahukan tentang ganjaran orang-orang yang melafadzkan takbir dan sholawat.
Orang yang sering membaca takbir 100 kali, terutama sebelum matahari terbit dan sesudah matahari terbenam maka baginya 100 kali pahala ahli ibadah dan 100 pahala mujahid. Sedangkan orang yang baca sholawat setiap hari minimal 100 kali pasti dapat syafaat nabi Muhammad SAW.
وَمَنْ كَبَّرَ مِائَةَ مَرَّةٍ قَبْلَ الشَّمْسِ وَمِائَةً قَبْلَ الْغُرُوْبِ كَتَبَ اللهُ لَهُ ثَوَابَ مِائَةِ عَابِدٍ وَمِائَةِ مُجَاهِدٍ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ كُلَّ يَوْمٍ أَوْ لَيْلَةٍ مِائَةَ مَرَّةٍ وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ وكَثْرَةُ الْاِسْتِغْفَارِ حِصْنٌ لِلتَّائِبِيْنَ مِنَ النَّارِ
Artinya: "Barang siapa membaca takbir 100 kali sebelum terbitnya matahari dan membaca 100 kali setelah terbenamnya matahari, maka Allah mencatat bagi orang tersebut 100 pahala ahli ibadah, dan 100 pahala orang yang berjuang dijalan Allah. Dan barang siapa membaca sholawat atasku setiap hari atau setiap malam 100 kali maka wajib baginya mendapatkan syafaatku. Dan banyak membaca istighfar itu jadi benteng bagi orang-orang yang sudah tobat dari api neraka,"
Keterangan ini dapat ditemukan dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani.