Rabu 26 Jul 2023 09:07 WIB

Denmark dan Swedia Sesalkan Pembakaran Alquran tapi tak Bisa Apa-apa

Denmark dan Swedia menyesalkan pembakaran Alquran tapi tak bisa mencegahnya

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Kelompok Patriot Denmark (Danske Patrioter) jadi penggerak aksi pembakaran Alquran di Denmark.
Foto: AP
Kelompok Patriot Denmark (Danske Patrioter) jadi penggerak aksi pembakaran Alquran di Denmark.

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Sekelompok kecil aktivis anti-Islam kembali melakukan pembakaran Alquran di depan kantor Kedutaan Besar Mesir dan Turki di Kopenhagen pada hari Selasa (25/7/2023). Tindakan provokasi ini menyusul protes serupa, pembakaran Alquran di Denmark dan Swedia dalam beberapa pekan terakhir yang semakin membuat marah umat Islam di seluruh dunia.

Denmark dan Swedia mengatakan mereka menyesalkan pembakaran kitab suci umat Islam tersebut, namun tidak dapat mencegahnya di bawah peraturan yang melindungi kebebasan berbicara. Pekan lalu, para pengunjuk rasa di Irak membakar kedutaan besar Swedia di Baghdad.

Baca Juga

Demonstrasi hari Selasa di Kopenhagen oleh sebuah kelompok yang disebut "Danish Patriots" terjadi setelah pembakaran Alquran yang dilakukan oleh kelompok tersebut pada hari Senin dan Ahad lalu di depan kedutaan besar Irak. Dua insiden semacam itu telah terjadi di Swedia dalam satu bulan terakhir.

Kementerian Luar Negeri Turki pada hari Selasa (25/7/2023), mengutuk keras tindakan ini, sebagai "serangan yang terus berlanjut" terhadap Alquran. Ia menambahkan bahwa pihak berwenang Denmark yang mengizinkan tindakan ini berarti mereka tidak melihat "keparahan" dari hasil yang dapat mereka dapatkan.