REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Saat ini berbagai wilayah Indonesia mengalami perubahan cuaca akibat masa pancaroba. Kondisi seperti itu rentan bagi kesehatan dan daya tahan tubuh. Ditambah lagi, virus dan bakteri makin mudah berkembang pada saat-saat musim seperti itu.
Masa pancaroba atau peralihan musim biasanya disertai dengan berbagai penyakit. Suhu udara yang lebih dingin memudahkan virus untuk berkembang dan berpindah tempat. Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah di suhu dingin sehingga virus lebih mudah menginfeksi tubuh.
"Jika tidak benar-benar menjaga daya tahan tubuh, Anda akan dengan mudah terkena penyakit," ujar dokter umum RS Pondok Indah-Pondok Indah, dr Kristanti Diliasari, dalam keterangan tertulis.
Beberapa jenis penyakit yang kerap mengintai adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penyakit berikutnya adalah demam tifoid. Demam tifoid merupakan penyakit akut yang di sebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri itu biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri itu juga dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi.
Untuk menghindari risiko berbagai penyakit tersebut, Kristanti mengatakan, penting untuk menjaga daya tahan tubuh pada musim hujan. "Musim hujan memang tidak dapat dihindari, tetapi Anda dapat mengantisipasi dan mencegah terkena penyakit penyertanya."
Cara pencegahannya adalah menjaga pola makan, rutin berolahraga, menjaga kualitas tidur, mengelola stres, menjaga tubuh tetap hangat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan melakukan gerakan 3M rutin. Selain itu, vaksinasi juga penting untuk mencegah tubuh terinfeksi penyakit-penyakit tertentu.
Studi menunjukkan, vaksin influenza mengurangi risiko penyakit influenza secara keseluruhan dan memperkecil kemungkinan Anda sakit parah jika memang terinfeksi. "Menjaga daya tahan tubuh sebaiknya dilakukan setiap saat dan dijadikan sebagai kebiasaan, bukan hanya saat musim hujan atau masa pancaroba saja," ujarnya.