REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, teknologi digital mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB). Akan tetapi, pemanfaatan digital yang digunakan secara luas juga membawa berbagai risiko dan tantangan yang perlu diantisipasi.
Lebih lanjut Budi mengungkap lima isu dan tantangan yang harus diantisipasi sekaligus dikelola bersama. Tantangan tersebut meliputi kesenjangan digital; disrupsi teknologi; isu data dan keamanan; isu kedaulatan teknologi; serta isu sosial kultural yang mencakup hoaks dan literasi media.
“Pemanfaatan digital itu menghadirkan tantangan tersendiri. Sebagai contoh, kesenjangan akses digital masih terasa di berbagai dimensi, baik ekonomi, sosial, maupun spasial. Meskipun penetrasi digital sudah menyentuh angka 78 persen dari populasi,” kata Budi dalam sambutannya di opening di pembukaan acara DTI-CX di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (26/7/2023)
Guna menjawab berbagai tantangan yang ada, Budi menekankan bahwa transformasi digital perlu digalakkan secara kolaboratif agar dampak dan manfaatnya bisa dirasakan secara inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
Selain itu, Kemenkominfo juga akan terus melanjutkan berbagai agenda transformasi digital yang mencakup pembangunan infrastruktur digital, penciptaan pemerintahan digital, hilirisasi ekonomi digital, dan pengembangan masyarakat digital. “Saya juga bersama seluruh jajaran di Kementerian memiliki tugas bukan hanya sebagai regulator, namun juga fasilitator dan akselerator transformasi digital,” kata Budi.
Adapun untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di pedesaan, Menkominfo juga telah berkolaborasi dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Budi menegaskan bahwa salah satu kemajuan desa dilihat dari akses internet, karena dia mendorong kemajuan di perdesaan. “Desa dikatakan maju, mandiri, karena memiliki konektivitas telekomunikasi yang memadai. Karena itulah saya berharap kolaborasi itu bisa menambah wawasan dan meningkatkan kapasitas infrastruktur digital di desa,” kata Budi.