Rabu 26 Jul 2023 15:38 WIB

Bermalam di Rumah Petani Serap Aspirasi, Ganjar: Ngobrol Santai Saja

Di sana, ia mendata keluhan para warga.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan para warganya.
Foto: Dok. HPJT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan para warganya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Rumah Ahmad Sumardi, seorang petani di Desa Mertasari RT05/RW05 Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara menjadi tempat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginap, Selasa (25/7/2023) malam. 

Sumardi mengaku sangat bangga dan senang ada seorang Gubernur mau menginap di rumah seorang petani dengan rumah seadanya, seperti miliknya. 

Baca Juga

Setelah pandemi Covid-19 berakhir, Ganjar kembali melakukan kegiatan "Ngopi Bareng Gubernur". Rutinitas yang dilakukannya sejak awal menjabat ini memudahkannya untuk menyerap aspirasi warga desa secara langsung. 

Biasanya, usai berdialog dengan warga, Ganjar menginap di rumah salah satu warga di desa yang dikunjunginya. 

"Rasanya bangga dan senang sekali saya petani tidak tahu apa-apa Pak Ganjar kok mau nginep di rumah saya, saya rasanya bangga walau saya orang kecil kok seorang Gubernur mau nginap di rumah saya," kata Ahmad Sumardi.

"Iya sempat ngobrol, dan juga gendong cucu saya. Iya, foto bareng cucu saya," kata dia.

Meski ditempati bermalam Gubernur, Sumardi mengaku tidak melakukan persiapan khusus. Baik sajian makan dan tempat untuk tidur.

"Tidak ada persiapan khusus, ya hanya menyiapkan tikar. Karena memang pemberitahuannya mendadak. Tapi kondisi rumah saya ya begini, apa adanya," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa kegiatan menginap di rumah warga adalah pendekatan untuk mengatasi persoalan di masyarakat, terutama pengentasan kemiskinan ekstrem.

"Obrolan biasanya nginap di desa, sambil santai atasi persoalan bisa lebih detil kita kerjakan," ujarnya.

Menurutnya, hal semacam itu dapat membuatnya lebih tahu dan peka terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat. Misalnya ada berapa rumah tak layak huni, berapa angka putus sekolah dan lainnya.

"Sambil ngopi kami follow up yang tadi malam (Ngopi Bareng Gubernur). Kami minta data karena sekarang masuk teknis dan teknokratis. Tadi malam, kita temukan anak hanya lulusan SD, kami minta dirayu agar mau sekolah paling tidak lulus SMA. Biasanya, kami minta nomor telpon satu-satu, kami tempel sampai berhasil (penyelesaiannya)," kata dia.

Aktivitas ini bukan pertama kali dilakukan Ganjar. Seperti dilansir dari Antara, beberapa waktu lalu, Ganjar menginap di rumah warga di salah satu desa terjauh dari pusat Kabupaten Cilacap, tepatnya di Desa Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur. 

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jarak Desa Panulisan dengan Alun-Alun Kabupaten Cilacap tercatat sejauh 95 kilometer yang ditempuh dengan waktu sekitar dua jam 30 menit. Untuk sampai di Desa Panulisan, Ganjar beserta rombongan harus melalui jalan yang melewati kawasan hutan belantara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement