REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (Group Akseleran) menunda pelaksanaan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Seperti diketahui, Akseleran tengah menjalani proses IPO dan berencana untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023.
"Dikarenakan kondisi pasar saat ini, dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan strategic investor yang tepat yang dapat mendukung perusahaan ke depannya. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk menunda IPO untuk sementara waktu," kata Group CEO dan Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Perusahaan akan terus menjalankan usaha layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, atau yang biasa disebut dengan marketplace lending atau peer-to-peer lending. Perusahaan tetap mendukung pertumbuhan bisnis UKM di Indonesia dengan memberikan kemudahan akses penyaluran pendanaan usaha dan memberikan akses investasi pendanaan yang aman dan menguntungkan kepada masyarakat seluas-luasnya.
Group Akseleran tetap optimistis untuk tumbuh semakin kuat mengingat perjalanan selama hampir enam tahun terakhir terus disertai dengan pertumbuhan demi pertumbuhan secara konsisten dan berkesinambungan dari tahun ke tahun. Sampai dengan akhir Juni 2023, perusahaan telah menyalurkan tidak kurang dari Rp 1,44 triliun pinjaman atau naik 22 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tingkat Non Performing Loan perusahaan juga terjaga dengan stabil di level 0,66 persen dari outstanding pinjaman per akhir Juni 2023. Ini merupakan salah satu level NPL yang terendah di Indonesia.
Perusahaan juga akan melanjutkan rencana dan target perusahaan untuk menghasilkan laba bersih selambat-lambatnya di kuartal IV 2023 ini dengan usaha-usaha peningkatan pendapatan serta efisiensi pengeluaran operasional. Hal ini akan memperkuat kinerja keuangan dan kesinambungan bisnis Group Akseleran dalam jangka panjang.