REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Transmigrasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dianggap potensial untuk menjadi lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja di Kabupaten Bantul, DIY. Rencananya Pemprov DI Yogyakarta akan mengirim lebih dari 6.000 warga untuk transmigrasi ke IKN.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti mengatakan, pihaknya telah mengirim dua KK untuk ikut program transmigrasi ke IKN. "Kalau ke IKN tahun kemarin kita kirim dua KK ke Kabupaten Penajam Paser Utara (lokasi IKN), tahun ini belum," ungkap Istirul kepada Republika, Rabu (26/7/23).
Adapun tahun ini belum ada lagi yang dikirim ke IKN, namun sebanyak empat KK dikirim ke Sulawesi. Kendati begitu, pihaknya memang membidik transmigrasi ke IKN sebagai salah satu upaya mengurangi pengangguran di Bantul.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bantul menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2022 sebesar 4,02 persen, dan untuk Februari 2023 mengalami penurunan sebesar 0,12 persen menjadi 3,97 persen, dan tingkat partisipasi kerja naik menjadi 2,75 persen.
Sementara itu, jumlah angkatan kerja pada 2023 di Bantul tercatat ada sebanyak 563 ribu orang. "Tambahan angkatan kerja tiap tahun mungkin bisa menjadikan potensi untuk bisa bekerja di IKN," katanya.
Bagi warga Bantul yang berminat untuk ikut program transmigrasi bisa mendaftar di posyantran di tingkat kalurahan/desa setempat dan di kantor Transmigrasi di Transito Kabupaten Bantul. Nantinya mereka akan dibekali dengan keahlian pertanian serta pertukangan.
Berbagai sosialisasi juga telah dilakukan untuk mengajak masyarakat ikut bertransmigrasi. Salah satu acara sosialisasi yang dilakukan yakni Dialog Interaktif yang diadakan pada Selasa (25/7/23) dengan tema "Peran Daerah Asal dan Pengembangan Ketahanan Pangan di Ibu Kota Nusantara melalui Program Transmigrasi".
Acara ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, baik di instasi terkait, tokoh masyarakat, maupun warga masyarakat mengenai program transmigrasi dalam membangun dan mengembangkan citra positif program transmigrasi di kalangan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bantul.
Selain itu juga untuk meningkatkan animo ketransmigrasian di Bantul. Dalam acara tersebut, Kepala Bidang Perlindungan dan Penempatan Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans DIY, Elly Supriyanti mengatakan, DIY akan mengirimkan lebih dari 6.000 jiwa untuk melakukan transmigrasi.
Menurutnya, masyarakat DIY sudah mempunyai kompetensi dalam bidang pertanian yang tentu saja menjadi modal baik untuk menjadi transmigran sukses. "Dengan adanya transmigrasi ini kami menganggap masih relevan untuk masyarakat DIY untuk meningkatkan kesejahteraannya, dan tentu saja kita akan ikut berperan dan berpatisipasi dalam mensukseskan pembangunan IKN,” ujar Elly.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan karakteristik masyarakat Bantul yang memiliki keuletan dan daya saing yang tinggi, diperlukan untuk membangun Indonesia. Menurut dia, SDM Bantul bisa dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan yang akan dilakukan di badan pelatihan kerja (BLK).
"BLK sudah kita atur sedemikian rupa sehingga bisa mengikuti dinamika keterampilan yang berkembang di dunia untuk memenuhi permintaan apapun,” ungkap Halim.
Bukti keseriusan Pemkab Bantul dalam rangka menyukseskan program transmigrasi adalah dengan memberikan fasilitas kepada para transmigran di wilayah transmigrasi hingga mereka dapat hidup sejahtera.