Rabu 26 Jul 2023 17:57 WIB

Polisi Belum Periksa Kepala Sekolah yang Diduga Bawa Kabur Tabungan Siswa di Tasik

Kapolres Tasikmalaya sebut polisi masih lakukan mediasi pihak berkonflik

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah orang tua siswa melakukan aksi menuntut uang tabungan anak mereka kembali, di GOR Pakemitan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (22/7/2023). Tabungan ratusan siswa di SDN 3 Pakemitan diduga dibawa kabur oleh mantan kepala sekolah.
Foto: Bayu Adji P/Republika
Sejumlah orang tua siswa melakukan aksi menuntut uang tabungan anak mereka kembali, di GOR Pakemitan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (22/7/2023). Tabungan ratusan siswa di SDN 3 Pakemitan diduga dibawa kabur oleh mantan kepala sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aparat kepolisian masih belum melakukan penyelidikan terkait kasus tabungan siswa yang tak bisa diambil orang tua di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Upaya yang dilakukan baru sebatas mediasi kedua pihak yang berkonflik. 

Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Sy Zainal Abidin mengatakan, pihaknya baru sebatas menerima informasi terkait kasus itu. Upaya yang dilakukan oleh kepolisian baru menjembatani untuk melalukan mediasi.

Baca Juga

"Upaya yang dilakukan kapolsek adalah menjembatani, mediasi kedua belah pihak," kata dia, Rabu (26/7/2023).

Menurut Zainal, proses mediasi itu melibatkan seluruh pihak yang terlibat. Bahkan, polisi juga melibatkan dinas terkait dalam proses mediasi itu.

Ia mengatakan, polisi masih memberikan kesempatan pihak terkait untuk menyelesaikan proses itu sebelum melangkah ke jalur hukum. "Pada prinsipnya kami berikan kesempatan bagi pihak yang berkonflik untuk mencari solusi terbaik," kata Zainal. 

Berdasarkan catatan Republika, uang tabungan siswa di SDN 3 Pakemitan itu diduga dibawa oleh mantan pelaksana tugas kepala sekolah berinisial IS. Total tabungan siswa yang dibawa dari sekolah mencapai sekitar Rp 433 juta.

Tak hanya di SDN 3 Pakemitan, IS yang juga pernah menjabat sebagai kepala sekolah SDN 1 Pakemitan juga diduga membawa uang tabungan di sekolah itu. Besarannya sekitar Rp 300 juta. Diperkirakan, uang tabungan yang diduga dibawa IS hampir mencapai sekitar Rp 800 juta.

Sebelumnya, ratusan orang tua siswa SDN 3 Pakemitan melakukan aksi di GOR Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, pada Sabtu (22/7/2023). Aksi itu dilakukan tak lain untuk menuntut uang tabungan mereka kembali. Uang tabungan ratuaan siswa itu diduga dibawa kabur oleh mantan kepala sekolah berinisial IS.

Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengaku telah mendapatkan laporan terkait uang tabungan siswa tak bisa dicairkan tersebut. Ia pun telah menginstruksikan dinas terkait untuk turun langsung melakukan penanganan agar masalah itu dapat diselesaikan.

"Laporan yang baru saya dapatkan bahwa itu sudah ditangani, sudah diawasi. Sampai hari ini, upaya untuk meluruskan permasalahan dilakukan oleh pak Kadis dan seluruh jajaran," kata dia, Rabu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement