Rabu 26 Jul 2023 18:30 WIB

Didukung Simpatisan Prabowo, Erick Thohir Diprediksi Jadi Cawapres Unggulan

Duet Prabowo – Erick Thohir meraih elektabilitas tertinggi dalam survei Juli 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Menteri BUMN Erick Thohir bersama Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Foto: Dok Setkab
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Menteri BUMN Erick Thohir bersama Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir diprediksi meraih banyak dukungan dari para relawan dan simpatisan Prabowo Subianto. Hal itu akan memperkuat posisinya sebagai tokoh yang sangat potensial menjadi cawapres yang nantinya akan menjadi poros dan meraih mayoritas suara pada 2024.

Pengamat Politik Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono Kumoro menyatakan, ketika berpasangan dengan Ketum PSSI tersebut, Prabowo memiliki elektabilitas yang kuat untuk mengungguli para pesaingnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Baca Juga

Dalam hasil simulasi tiga pasangan yang dilakukan oleh IPI pada periode 20 hingga 24 Juni 2023, skema pasangan Prabowo – Erick Thohir selalu mendapatkan elektabilitas tertinggi. Terekam, elektabilitas tertinggi diperoleh pasangan Prabowo – Erick Thohir ketika menghadapi pasangan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo – Imam Besar Majid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Anies Baswedan – Sandiaga Uno. 

Duet menteri andalan Presiden Jokowi tersebut memperoleh elektabilitas sebesar 37,0 persen. Sedangkan Ganjar – Nasaruddin mendapatkan elektabilitas sebesar 32,8 persen dan Anies – Sandiaga di angka 22,7 persen.

Kemudian, ketika Prabowo dipasangkan dengan kandidat lain terjadi penurunan elektabilitas. Seperti ketika dipasangkan dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, elektabilitas Prabowo justru menurun di angka 33,2 persen. 

Bahkan, dengan elektabilitas tersebut, Prabowo – Airlangga harus mengakui keunggulan dari duet Ganjar – Erick Thohir yang mendapatkan elektabilitas sebesar 37,7 persen. Sedangkan, ketika dipasangkan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar, penurunan elektabilitas juga diterima oleh Prabowo.

Duet Prabowo – Muhaimin terekam hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 32,7 persen dan pesaingnya yakni Ganjar – Erick Thohir berada di angka 37,6 persen. Dengan ini, Erick Thohir menjadi sosok cawapres yang diinginkan oleh para pendukung Prabowo untuk dipasangkan pada Pilpres 2024 mendatang.

"Hasil menunjukkan sebagian besar dari pemilih Prabowo Subianto memilih Erick Thohir sebagai pendamping bagi bakal calon presiden mereka," kata Bawono, Selasa (25/07).

"Temuan survei ini menunjukkan kedua figur tersebut dilihat sebagian besar publik ini sebagai pasangan calon saling melengkapi satu sama lain," tandasnya.

Jadi pendulang suara

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan simulasi dan perhitungan dengan memasangkan kandidat bakal calon presiden (capres) dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Ia yakin, siapa pun yang menggandeng Erick diyakininya akan memenangkan Pilpres 2024. "Makanya haqqul yakin siapa pun yang meminang Erick Thohir dia menang di Pilpres 2024," ujar Yandri mengatakannya dengan yakin saat ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

PAN sendiri menawarkan Erick sebagai cawapres kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra. Namun ia enggan mengungkapkan, Erick sudah condong ke Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

"Saya meyakini di titik tertentu nanti mungkin ya pasca-Agustuskah atau 17 Agustus atau di akhir bulan Agustus, itu sudah ada skema atau kesepakatan koalisi. Apakah PAN itu berlabuh di Ganjar atau PAN itu berlabuh di Pak Prabowo, jadi kelihatannya itu bisa sudah mengerucut," ujar Yandri.

Erick dipandangnya memiliki nilai jual yang sangat tinggi bagi bakal capres yang ingin meminangnya menjadi cawapres. Menteri BUMN itu punya tingkat keterkenalan di publik yang sangat tinggi di kalangan generasi muda, pengusaha, hingga masyarakat kalangan bawah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement