REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa buku yang pro kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) terdaftar di International Standard Book Number (ISBN) Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Mengutip website isbn.perpusnas.go.id, terdapat beberapa buku yang diterbitkan Perkumpulan Arus Pelangi yang mendapatkan ISBN Perpusnas. Setidaknya ada lima buku terbitan Perkumpulan Arus Pelangi yang terdeteksi di dalamnya.

Di antaranya yakni buku berjudul Situasi HAM dan Akses Keadilan Kelompok LGBT di Indonesia: Laporan Penelitian Pendokumentasian dan Pemantauan, penyusunnya adalah Yuli Rustinawati dengan nomor ISBN 978-979-17190-3-2. Lalu buku berjudul Catatan Kelam: 12 Tahun Persekusi terhadap LGBTI di Indonesia yang disusun Riska Carolina dengan nomor ISBN 978-979-17190-4-9.

Ada juga buku berjudul Modul Pendidikan Dasar SOGIESC: Bahan Bacaan Bagi Peserta yang dikarang oleh Federasi Arus Pelangi dengan nomor ISBN 978-979-17190-6-3.

Buku lainnya yakni berjudul Menguak Stigma, kekerasan, dan Deskriminasi pada LGBT di Indonesia: Studi Kasus di Jakarta, Yogya, dan Makassar dengan nomor ISBN 978-979-17190-2-5, tapi tanpa diketahui pengarangnya siapa.

Adapun Perkumpulan Arus Pelangi merupakan adalah organisasi nonprofit yang berfokus pada advokasi hak-hak individu dan komunitas LGBT. Arus Pelangi diketahui bukan penerbit dan bukan merupakan anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), melainkan badan hukum perkumpulan.

Republika menelusuri ada atau tidaknya buku-buku itu di Perpusnas yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Berdasarkan pengamatan, tidak terdapat buku-buku terbitan Arus Pelangi di perpustakaan tersebut melalui pencarian di Online Public Access Catalog (OPAC) di Perpusnas lantai 2.

Ketika mengecek di e-Pusnas, layanan peminjaman buku Perpusnas secara digital, tidak didapati juga adanya buku-buku terbitan Arus Pelangi. Namun, memang ada beberapa buku dengan konten LGBT di Perpusnas, diantaranya terbitan Gema Insani, Deepublish, Elex Media Komputindo, Gosyen Publishing, Gandum Mas, dan UB Press.

Buku-buku itu rerata berbahan monograf yang ada di lantai 12 Perpusnas dengan sistem peminjaman untuk dibaca di tempat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika