REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sumber Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan Prancis dan Qatar ingin mengembangkan kemitraan pertahanan dari kerjasama yang sudah ada pada pesawat jet Rafale. Hal ini disampaikan beberapa hari setelah Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu berkunjung ke Doha.
Qatar belum merespon permintaan komentar. Pada Rabu (26/7/2023) sumber menolak mengkonfirmasi laporan surat kabar La Tribune yang mengatakan Doha ingin membeli 24 pesawat Rafale lagi dan kemungkinan akan meningkatkan performa dari pesawat yang diproduksi Dassault itu.
La Tribune tidak mengidentifikasi sumbernya. Lecornu bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad di Qatar pekan lalu.
Sumber kementerian pertahanan Prancis mengatakan Doha tampaknya puas dengan pembelian Rafale. Mereka terkesan hingga terdapat niatan untuk memperluas kemitraan.
Sumber mengatakan kemungkinan Qatar akan membeli pesawat lagi dan memperbaharui armada yang sudah ada. Kedua negara menyepakati pembelian pesawat 24 pesawat Rafale senilai 7 miliar dolar AS pada tahun 2015 kemudian Qatar memesan 12 pesawat lagi pada tahun 2017.
Dalam pernyataannya Jumat (21/7/2023) lalu Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan pembahasan di Qatar "fokus pada penguatan kemitraan strategis Prancis-Qatar, membangun kerjasama diplomasi, operasi dan industri."
Pekan lalu India setuju membeli 26 pesawat Rafale, kontrak terbaru Dassault yang 18 bulan lalu menerima pesanan 80 unit pesawat dari Uni Emirat Arab.