Sejumlah pegiat mengambil sampah dan sampel air dari Sugai Ciwulan yang melintasi Kota Tasikmalaya, Rabu (26/7/2023). Sampel air itu nantinya akan diuji untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi di Sungai Ciwulan. (FOTO : Republika/Bayu Adji P)
Sejumlah pegiat mengambil sampah dan sampel air dari Sugai Ciwulan yang melintasi Kota Tasikmalaya, Rabu (26/7/2023). Sampel air itu nantinya akan diuji untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi di Sungai Ciwulan. (FOTO : Republika/Bayu Adji P)
Sejumlah pegiat mengambil sampah dan sampel air dari Sugai Ciwulan yang melintasi Kota Tasikmalaya, Rabu (26/7/2023). Sampel air itu nantinya akan diuji untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi di Sungai Ciwulan. (FOTO : Republika/Bayu Adji P)
Sejumlah pegiat mengambil sampah dan sampel air dari Sugai Ciwulan yang melintasi Kota Tasikmalaya, Rabu (26/7/2023). Sampel air itu nantinya akan diuji untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi di Sungai Ciwulan. (FOTO : Republika/Bayu Adji P)
Sejumlah komunitas melakukan aksi susur Sungai Ciwulan yang melintas di Kota Tasikmalaya, Rabu (26/7/2023). Aksi itu juga sekaligus dilakukan untuk bersih-bersih sungai dari sampah. (FOTO : Republika/Bayu Adji P)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah pegiat mengambil sampah dan sampel air dari Sungai Ciwulan yang melintasi Kota Tasikmalaya, Rabu (26/7/2023).
Sampel air itu nantinya akan diuji untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi di Sungai Ciwulan.
sumber : Republika/Bayu Adji P
Advertisement