REPUBLIKA.CO.ID, CASCAIS -- Ratusan petugas pemadam kebakaran Portugal dibantu oleh penduduk setempat, berjuang keras sejak Selasa (25/7/2023) untuk memadamkan kobaran api yang melanda sebuah taman alam di dekat tujuan wisata populer Cascais. Hembusan angin kencang cukup menyulitkan upaya pemadaman, karena kobaran api menyebar ke lokasi lain.
Kebakaran lahan di Portugal ini dimulai pada pukul 17.00 di daerah pegunungan yang merupakan bagian dari taman alam Sintra-Cascais, yang mencakup sekitar 145 kilometer persegi (56 mil persegi) dan terletak di sebelah barat ibu kota Lisbon.
Tim pemadam didukung oleh 189 kendaraan, dan lebih dari 600 orang petugas pemadam kebakaran didatangkan setelah kebakaran lahan terjadi. Pesawat pengebom air juga ikut memadamkan api, namun harus berhenti beroperasi saat malam tiba.
Di salah satu desa yang terkena dampak kebakaran lahan terparah, penduduk setempat yang putus asa mengambil tindakan sendiri dengan mencoba melindungi rumah mereka dengan ember berisi air dan selang air, saat angin kencang membawa bara api.
"Ketakutannya sekarang adalah api akan masuk ke dalam rumah," ujar Ines Figueiredo, 34 tahun, saat asap memenuhi udara.
"Kami mencoba membantu sebanyak mungkin dengan ember-ember (air)... tapi itu tidak banyak membantu."
Walikota Cascais Carlos Carreiras mengatakan bahwa hembusan angin berkecepatan hingga 60 kilometer/jam merupakan tantangan terbesar yang akan dihadapi, dan bahwa sejumlah orang telah dievakuasi sebagai langkah antisipasi.
Warga menggunakan kursi roda untuk membantu mengevakuasi mereka yang memiliki masalah mobilitas. "Mereka (petugas pemadam kebakaran) melakukan apa yang mereka bisa," kata Miguel Medeiros, seorang penduduk setempat yang telah membantu memadamkan api. "Ini sulit bagi semua orang."
Hingga saat ini, tidak ada rumah yang rusak dan tidak ada korban luka yang dilaporkan, menurut pihak berwenang.
Data Uni Eropa menunjukkan bahwa Portugal, yang sejauh ini lolos dari gelombang panas, baru-baru ini juga ikut merasakan hawa panas, yang bisa menyebabkan kematian dan kehancuran di seluruh Eropa selatan. Portugal kini ikut merasakan menjadi salah satu negara yang dilanda kebakaran hutan.
Cuaca ekstrem di bulan Juli telah menyebabkan malapetaka di seluruh dunia, dengan rekor suhu di Cina, Amerika Serikat dan Eropa selatan yang memicu kebakaran hutan. Hawa panas juga menyebabkan banyak pemukiman kekurangan air dan peningkatan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat panas yang menyengat.