REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah eksperimen yang signifikan, sebuah sekolah kedokteran di Amerika Serikat menggunakan Chat-GPT 4 dari Open AI. Mereka ingin melihat apakah chatbot tersebut bisa mendiagnosis dengan akurat dalam kasus-kasus medis yang menantang.
Para peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) di Boston, Massachusetts AS, menemukan bahwa Chat-GPT 4 memilih diagnosis yang tepat pada hampir 40 persen dari waktu yang tersedia. Chat-GPT 4 juga memberikan diagnosis yang benar dalam daftar diagnosis potensial pada dua pertiga kasus yang menantang.
Direktur of Innovations in Media and Education Delivery (iMED) Initiative di BIDMC, Adam Rodman, mengatakan kemajuan terbaru dalam kecerdasan buatan telah menghasilkan model AI generatif yang mampu memberikan respons berbasis teks secara terperinci, dengan akurasi tinggi dalam pemeriksaan medis terstandarisasi.
“Kami ingin tahu apakah model generatif seperti itu dapat 'berpikir' seperti dokter, jadi kami menguji model tersebut untuk menyelesaikan kasus diagnostik kompleks terstandarisasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Hasilnya sangat bagus," kata Rodman, yang juga seorang instruktur kedokteran di Harvard Medical School, seperti dilansir laman Siasat Daily, Kamis (27/7/2023).